Indeks Pertempuran Surabaya

Bagaimana sejarah terjadinya insiden Hotel Yamato, kapan, bagaimana kronologi, siapa saja tokoh yang terlibat, serta apa dampaknya?

Sejarah Hari Pahlawan 10 November, tercetus berkat Soemarsono, saksi sejarah Pertempuran Surabaya. Berikut ini kisahnya.

Bagaimana kronologi pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang jadi sejarah Hari Pahlawan Nasional?

Kronologi dan sejarah pertempuran Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berikut ini sejarahnya.

Tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari pahlawan karena berawal dari peristiwa pertempuran di Surabaya.

Hari Pahlawan diperingati sejak 10 November 1946. Pengusulnya adalah Soemarsono, orang yang kemudian terlibat dalam Afair Madiun 1948.

Sungkono mampu menyulitkan tentara Inggris dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Namanya tenggelam setelah Revolusi usai.

Djohan Sjahroezah membangun jaringan bawah tanah di zaman Jepang. Setelah Indonesia merdeka, jaringan bergerak mendukung RI.

Kematian Jenderal Mallaby di Surabaya memicu terjadinya peristiwa pertempuran 10 November, yang belakangan dijadikan sebagai hari pahlawan.

Pertempuran 10 November 1945 melibatkan banyak pihak dari berbagai golongan yang ada di Indonesia.

Sepenggal kisah tentang pemuda gondrong yang membakar Surabaya di masa revolusi.

Hario Kecik adalah salah satu Jenderal TNI yang banyak menulis buku dan menjadi musuh Orde Baru.

Doel Arnowo mengawal pembentukan pemerintahan sipil di Surabaya setelah merdeka. Ikut membidani lahirnya BKR Surabaya dan menjadi saksi terbunuhnya Mallaby.

Kaum perempuan menjadi salah satu garda depan dalam Pertempuran 10 November. Beberapa di antara mereka tidak tahan dengan kekejian anggota laskar laki-laki.

Dalam pertempuran Surabaya terdapat sejumlah serdadu asal India yang beragama Islam. Mereka membelot dan membela Indonesia.

Aksi Surabaya Menggugat pernah terjadi pada 1945 dalam perang mempertahankan kemerdekaan.

Karena dianggap memberontak, Soemarsono terbuang. Orang lupa bahwa ia juga pembela Republik sejak awal kemerdekaan.

Soemarsono berperan besar dalam sejumlah peristiwa bersejarah di Indonesia, namun namanya seolah dilupakan.

Unsur non-militer Indonesia yang terlibat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya jauh lebih banyak ketimbang tentara.

Nahas jenderal.
Senja pekat menggumpal
di ujung ajal.