Aliran modal asing keluar terjadi di tengah surplus neraca perdagangan pada Oktober 2024 yang mencapai 2,5 miliar AS, didorong kenaikan ekspor non migas.
Ancaman kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) atau The Fed tidak terlalu besar dampaknya untuk Indonesia. Tetapi akan berdampak pada permintaan global.