Jokowi meminta masyarakat Papua memaafkan perlakuan rasis di Surabaya—peristiwa yang lantas memicu kerusuhan di Manokwari dan beberapa tempat lain. Tapi itu tidak relevan karena: aparat ditambah, internet dicekik.
KontraS mendesak pemerintah agar segera membuka mata dan telinga, bahwa persoalan Papua bukan hanya masalah infrastruktur dan ekonomi, namun juga cara memanusiakan manusia.
KontraS mengatakan, tidak mudah bagi masyarakat Papua untuk menyampaikan ekspresi politik terhadap pemerintah Indonesia secara terbuka karena kerap direspons dengan represi aparat.
Kerusuhan Papua jadi besar dan meluas, menurut Moeldoko, karena adanya campur tangan dari kelompok bersenjata politik yang tak senang dengan kemajuan Papua.
Mabes Polri mengklaim pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat untuk membatasi peredaran berita hoaks dan pemulihan keamanan di dua provinsi tersebut.
Penanganan yang harus dilakukan terhadap kerusuhan di Papua memang harus dilakukan secara hati-hati, namun bukan berarti pemerintah tidak melakukan apa pun.