Pemahaman soal peradilan yang berperspektif gender belum merata di seluruh penegak hukum di Indonesia, seperti pada kelompok rentan, kelompok terpinggirkan terutama perempuan dan anak.
Ujian masuk Tokyo Medical University dicurangi agar jumlah mahasiswi perempuan bisa ditekan sesedikit mungkin. Diskriminasi sistematis (dan kultural) berlanjut hingga ke tempat kerja.
Ia aktivis hak asasi manusia yang percaya pada nilai demokrasi, pancasila, dan cinta kasih dalam agama. Perjuangannya kini ibarat upaya menegakkan keadilan di zaman Arab Jahiliyah.