Indeks Kasus Covid-19

Menurut Satgas COVID-19, pemicu utama meningkatnya kasus COVID-19 karena aktivitas sosial ekonomi sudah mulai normal lagi dengan prokes yang kendor.

Indonesia memiliki 30 ribu kasus positif tambahan pada seminggu terakhir.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kematian tertinggi pada kelompok lanjut usia (lansia) dan 50 persen lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.

Kasus COVID-19 mulai naik lagi, Kemenkes mendorong masyarakat agar segera melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster).

Kemenkes RI berdalih mobilitas masyarakat cenderung tinggi setiap akhir tahun sehingga kasus COVID-19 kemungkinan akan meningkat.

Selain itu, subvarian Omicron BA.4 masih mendominasi di Indonesia dan sifatnya lebih menular. Sementara prokes dan vaksinasi booster mengendur.

Jika dugaan kenaikan kasus kemarin akibat XBB benar, maka subvarian Omicron ini lebih mudah menular dan mudah menghindar dari daya tahan tubuh seseorang.

Satgas mencatat ada kenaikan 1.322 kasus baru atau lebih rendah daripada kemarin, Sabtu (1/10/2022) yang mencapai 1.639.

Kasus aktif mengalami penambahan sebanyak 103. Secara kumulatif kasus aktif per hari ini sebanyak 17.697.

Menkeu Sri Mulyani mengklaim Indonesia sukses menjadi negara yang dinilai sangat responsif dan baik dalam menangani pandemi COVID-19.

Update COVID Indonesia hari ini, menurut Satgas Penanganan COVID-19 ada penambahan kasus sebanyak 2.358 pada Jumat (16/9/2022).

Jokowi takut membayangkan dampak ekonomi dan politik ketika pemerintah mengambil kebijakan lockdown saat kasus COVID-19 meningkat.

Update kasus COVID-19 di Indonesia, ada penambahan sebanyak 2.764 kasus pada Minggu (4/9/2022), lebih sedikit dari sebelumnya yaitu 3.260 kasus.

Jumlah ini meningkat 87,8 persen pada hasil sero survei di bulan Desember 2021 lalu.

Satgas menyebutkan lima provinsi penyumbang kasus COVID tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Kalsel.

Satuan Tugas COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 4.943 pada Sabtu (23/7/2022). Maka total kasus COVID-19 saat ini mencapai 6.164.271.

Hal ini lantaran abainya protokol kesehatan (prokes), di tengah minimnya intervensi, sementara subvarian BA.4 dan BA.5 yang dominan amat mudah infeksinya.

Tren BA.2.75  lebih cenderung mengarah ke infeksi di saluran napas atas dan di beberapa kasus tidak terdeteksi dengan pemeriksaan antigen maupun PCR.

Kemenkes mengajak warga ikut berperan mengendalikan COVID-19 saat libur sekolah karena diprediksi terjadi kenaikan kasus.

Kemenkes melaporkan total kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia ada 388 per 26 Juni 2022.