Beragam kesaktian menyelimuti sosok yang jadi magnet peziarah. Tuturannya makin ajaib seiring dikisahkan dari mulut ke mulut dan melewati beragam zaman.
Sayid Ahmad Sofyan Baraqbah asal Banjarmasin adalah anggota parlemen di era Sukarno dan menjadi gerilyawan buruan ABRI di masa Orde Baru. Dia salah satu keturunan Nabi atau yang biasa disebut sebagai sayid.
Para sayyid, atau habib, punya pilihan hidup yang beragam, termasuk dalam politik. Tapi apa boleh buat, di manapun di dunia ini, mata publik selalu silau pada yang ikonik.
Para jemaah rela menembus kemacetan Jakarta dan rutin mendatangi pengajian habib idolanya. Bahkan mau mengeluarkan biaya dan waktu demi sebuah pengajian di luar kota. Banyak pedagang yang kebagian berkah.
Kampung Arab di Batavia semula di Pekojan, sebuah kawasan dekat Pelabuhan Sunda Kelapa. Belakangan banyak orang Arab menetap di Condet. Sebagian lain tersebar merata di seluruh Jakarta.
Pilihan politik Fahrul Baraqbah membuatnya unik: seorang sayyid yang memilih PKI sebagai jalan perjuangan politik demi keadilan sosial masyarakat Indonesia.
Pengajian yang digerakkan para habib di Jakarta muncul usai Soeharto tumbang. Jemaahnya, yang sebagian besar ialah anak muda dari kelas menengah-bawah, mencapai puluhan ribu. Ia mengajarkan kecintaan kepada Rasul dan memperkuat akhlak.
Dari Hadramaut di Yaman, orang-orang Arab berlayar, berdagang, lalu menetap dan beranak-pinak. Hingga muncullah banyak perkampungan orang Arab di Indonesia.