Sejak Jumat malam (22/9/2017), pemerintah menetapkan batas aman bagi masyarakat di sekitar Gunung Agung ialah 12 kilometer dari puncak gunung berapi aktif di Bali tersebut.
Meski status Gunung Agung level III siaga, namun Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengklaim Bali tetap aman bagi wisatawan dan tempat wisata selain Gunung Agung dan Pura Besakih buka seperti biasa.
Dinkes Bali menyiapkan tim bantuan medis untuk berjaga-jaga jika erupsi Gunung Agung terjadi. Tim terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi, serta petugas kesehatan lingkungan.
Meski Gunung Agung sudah ditetapkan siaga, imbauan belum dikeluarkan kepada maskapai penerbangan karena wilayah udara di Bali masih dalam kondisi aman.
Rekomendasi untuk menjauhi Gunung Agung didasarkan pantauan pos pengamatan di Desa Rendang yang telah mencatat gempa vulkanik lebih dari 400 kali dalam 24 jam terakhir.
BNPB membantah telah terjadi hujan abu di Gunung Agung menyusul beredarnya foto-foto di media sosial yang menggambarkan hujan abu di gunung dengan tinggi 3.142 mdpl itu.
BPBD Bali tengah melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai kesiapsiagaan di jalur-jalur yang dulu pernah terkena dampak letusan Gunung Agung tahun 1963.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat setempat agar tidak panik menyikapi peningkatan status aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
Letusan terdahsyat gunung Tambora terjadi pada 10 April 1815. Tiga kerajaan di lereng gunung terkubur beserta penduduknya. Tsunami menyapu dari Jawa Timur hingga Kepulauan Maluku.