tirto.id -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima sejumlah intelektual dan akademisi yang tergabung dalam Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (FDIP-UI) untuk menyamakan visi dan persepsi terhadap bangsa, di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/3/2016).
"Kami datang ke Presiden, intinya kami ingin menyamakan persepsi, dari kajian-kajian kami ilmu politik, soal visi bangsa," kata Ketua FDIP-UI Dr Fred Ndolu saat konferensi pers usai bertemu dengan Presiden di Jakarta, Senin (28/3/2016).
Fred menjelaskan perihal pertemuan pihaknya dengan Presiden Jokowi dalam rangka menyamakan persepsi visi bangsa antara pemerintah dan kaum intelektual akademisi. "Jadi jangan ada lagi yang ingin ke utara, dan yang lainnya ke selatan. Harus memiliki visi bangsa yang sama sehingga bisa menyelesaikan persoalan bangsa yang mengemuka pada saat ini," tutur Fred.
Menurut Fred, Presiden mengatakan Indonesia saat ini harus siap menghadapi era kompetisi antar-bangsa di dunia sehingga harus bisa melakukan lompatan untuk menghadapinya.
Ke depan, kata Fred, pihaknya akan menggagas Kongres Nasional Doktor Ilmu Politik pada Oktober tahun ini dengan pesertanya para doktor di seluruh Indonesia.
Pada pertemuan ini, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki saat menerima Pengurus FDIP-UI.
Sedangkan FDIP-UI yang diterima adalah Dr Fred Ndolu sebagai ketua, Sekjen FDIP-UI Dr Connie Rahadundini Bakrie, Dr Donny Tjahja Rimbawan senagai sekretaris, Dr Meita Istianda, MSi sebagai bendahara, Dr Andi Zastrawati Achmad sebagai anggota, Dr NurliahNurdin, SSos, MA sebagai anggota.
Selanjutnya DRr Tuswoyp sebagai anggota, Dr Sitaresmi S Soekanto sebagai anggota, Kolonel Laut Dr Abdul Rivai Ras sebagai anggota, Dr A Bakir Ihsan sebagai anggota, Dr Osbin Samosir sebagai anggota, Mayjen TNI (Purn) Dr H Yusuf Solichien Martadiningrat, MBA sebagai anggota, Dr Muslim Mufti, MSi sebagai anggota dan Dr Thomas Pureklolon sebagai anggota. (ANT)