Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Penulisan Gabungan Huruf Vokal dan Konsonan dalam EYD Edisi V

Berikut tata cara penulisan gabungan huruf vokal dan konsonan dalam EYD edisi V 2022.

Penulisan Gabungan Huruf Vokal dan Konsonan dalam EYD Edisi V
Ilustrasi Kamus. foto/IStockphoto

tirto.id - Penulisan gabungan huruf vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia yang baku mengalami perubahan sejak dikeluarkannya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) edisi V pada Jumat (19/08/2022) lalu.

Peluncuran EYD edisi V menggantikan kaidah penulisan ejaan yang berlaku sebelumnya, yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Melansir Antara, pada EYD edisi V terdapat beberapa perubahan pada kaidah sebelumnya dan penambahan kaidah-kaidah penulisan ejaan yang baru.

Untuk mengakses EYD edisi V secara lengkap, Anda dapat mengakses laman ejaan.kemendikbud.go.id yang dibuat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Berikut ini merupakan kaidah penulisan gabungan huruf vokal dan konsonan dalam versi EYD edisi V.

Penulisan Gabungan Huruf Vokal EYD Edisi V

Terdapat dua kaidah penulisan gabungan huruf vokal dalam EYD edisi V yang terbaru, yakni gabungan huruf vokal jenis monoftong dan diftong.

Monoftong adalah gabungan dua huruf vokal yang dibaca menjadi satu huruf. Dalam EYD edisi V, gabungan huruf vokal monoftong dilambangkan dengan huruf "eu" yang dibaca [ɘ].

Penggunaan gabungan huruf vokal monoftong terdapat pada awal, tengah, dan akhir kata. Contoh penggunaan gabungan huruf vokal monoftong sebagai berikut:

  • awal kata: eurih,
  • tengah kata: seudati,
  • akhir kata: sadeu.

Berbeda dari monoftong, gabungan huruf vokal diftong merupakan gabungan dua huruf vokal yang dibaca dengan dua huruf sebagaimana yang tertulis.

Dalam EYD edisi V, gabungan huruf vokal diftong dilambangkan dengan huruf, "ai", "au", "ei", dan "oi".

Sebagaimana vokal monoftong, penggunaan gabungan huruf vokal diftong juga terdapat pada awal kata, tengah kata, dan akhir kata.

Berikut ini merupakan contoh penggunaan gabungan huruf vokal diftong.

1. Penggunaan diftong "ai":

  • awal kata: aikido,
  • tengah kata: kailan,
  • akhir kata: pandai.
2. Penggunaan diftong "au":

  • awal kata: audit,
  • tengah kata: taufik,
  • akhir kata: harimau.
3. Penggunaan diftong "ei":

  • awal kata: eigendom,
  • tengah kata: geiser,
  • akhir kata: survei.
4. Penggunaan diftong "oi":

  • awal kata: oikumene,
  • tengah kata: boikot,
  • akhir kata: koboi.

Penulisan Gabungan Huruf Konsonan EYD Edisi V

Pada EYD edisi V, terdapat kaidah penggabungan huruf konsonan. Dalam kaidah bahasa Indonesia, dua kata konsonan dapat dibaca menjadi satu konsonan.

Terdapat empat gabungan huruf konsonan yang dapat dibaca menjadi satu konsonan, yakni "kh", "ng", "ny", "sy". Keempat gabungan huruf tersebut dapat digunakan di awal kata, tengah kata, dan akhir kata—kecuali huruf "ny".

Contoh penggunaan gabungan huruf konsonan dalam EYD edisi V sebagai berikut.

1. Contoh penggunaan huruf "kh":

  • awal kata: khusus,
  • tengah kata: akhir,
  • akhir kata: tarikh.
2. Contoh penggunaan huruf "ng":

  • awal kata: ngarai,
  • tengah kata: bangun,
  • akhir kata: senang.
3. Contoh penggunaan huruf "ny":

  • awal kata: nyata,
  • tengah kata: banyak,
4. Contoh penggunaan huruf "sy":

  • awal kata: syarat,
  • tengah kata: musyawarah,
  • akhir kata: arasy.

Baca juga artikel terkait EYDEDISI V atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Alexander Haryanto