Menuju konten utama

Mubes Pemuda Pancasila, Dibuka oleh Jokowi, Ditutup Ma'ruf Amin

Mubes Pemuda Pancasila ditutup oleh Ma'ruf Amin, setelah dibuka langsung oleh Joko Widodo.

Mubes Pemuda Pancasila, Dibuka oleh Jokowi, Ditutup Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) berjalan menuju Pesawat Kepresidenan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

tirto.id - Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila (PP) yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, ditutup hari ini, Senin (28/10/2019). Setelah dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu lalu, acara ini ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Saat sambutan, Ma'ruf berpesan agar PP jadi organisasi kemasyarakatan yang dapat mengawal Pancasila agar "tetap abadi." Ia juga berpesan agar PP "menjaga Pancasila dari berbagai elemen yang ingin merusak keutuhan bangsa."

"NKRI harga mati," sambungnya, seperti dikutip dari Antara.

Ma'ruf juga mengatakan kalau dia merasa kembali muda. "Bukan umurnya, tapi semangatnya." "Karena semangat orang-orang muda inilah yang dulu membangun kesadaran tentang ke-Indonesia-an, kebangsaan, dan persatuan."

PP lantas mengangkat Ma'ruf sebagai Anggota Kehormatan/Anggota Luar Biasa oleh Ketua MPN PP Japto Soerjosoemarno.

Dalam acara tersebut juga PP menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dalam musyawarah tahunan itu, PP mengangkat tema 'Mengembalikan Marwah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945'. Dalam acara ini mereka mengevaluasi program kerja periode sebelumnya, merumuskan program kerja lima tahun mendatang, serta pemilihan pimpinan.

Untuk yang terakhir mereka lagi-lagi memilih Japto Soerjosoemarno untuk ke-9 kalinya.

Kedekatan PP dengan elite politik bukan barang baru. 10 tahun lalu, Mubes PP ke-VIII dihadiri Jusuf Kalla, saat itu menjabat Wakil Presiden untuk Soesilo Bambang Yudhoyono.

Saat itu JK mengatakan "kita butuh preman"--citra yang melekat kuat di PP. "Kita butuh preman untuk melaksanakan ekonomi, melaksanakan pasar," katanya, seperti dikutip dari Tempo.

Baca juga artikel terkait PEMUDA PANCASILA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Rio Apinino