tirto.id - Pelantun lagu Geed Mij Maar Nasi Goreng, Wieteke van Dort, meninggal dunia pada Senin (15/7/2024) di Den Haag, Belanda. Sosok aktris, penyanyi, dan penulis tersebut divonis menderita kanker enam pekan sebelum kematiannya. Wieteke wafat dalam usia 81 tahun.
Wieteke van Dort menyusul mendiang suaminya, Theo Moody, yang meninggal dunia pekan lalu. Kondisi kesehatan Wieteke van Dort saat itu sudah melemah. Dirinya bahkan tidak bisa menghadiri proses kremasi sang suami yang telah bersamanya selama 55 tahun.
Nama Wieteke van Dort cukup dikenal di Belanda. Sosok yang juga dikenal dengan sapaan Tante Lien ini merupakan aktris yang ambil bagian dalam program anak-anak legendaris seperti Oebele (1968-1972) dan De Stratemakeropzeeshow (1972-1974). Ratu Beatrix menganugerahi Wieteke dengan gelar ksatria Orde Oranye-Nassau pada 29 April 1999.
Profil Wieteke van Dort: Lahir di Surabaya, Tenar di Belanda
Masa muda Wieteke van Dort tidak lepas dari Indonesia (Hindia-Belanda) yang pernah menjadi wilayah jajahan Belanda. Ia lahir di Surabaya pada 16 Mei 1943 dengan nama asli Louisa Johanna Theodora van Dort. Kala itu, Indonesia dalam masa pendudukan Jepang sejak 1942.
Di Indonesia, Wieteke van Dort sempat mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Saat usianya 13 tahun, Wieteke van Dort pergi ke Belanda untuk berlibur bersama keluarganya. Namun, mereka tak kembali lagi ke Indonesia dan menetap di Den Haag.
Wieteke melanjutkan pendidikannya di Belanda, yakni di Taneelgroep Rederikjers (akademi seni drama) setelah menyelesaikan studi di sekolah menengah Hogeere Burger School (HBS) selama 3 tahun. Ia mulai tampil dalam pertunjukan yang salah satunya memerankan sosok Laura Wingfield di opera The Glass Menagerie.
Wieteke van Dort lalu menandatangani kontrak bersama Nieuwe Komedie pada 1964 dan meninggalkan akademi. Ia lantas berkolaborasi dengan Wim Kan dan Corry Vonk menjadi komedian pada 1968.
Nama besar Wieteke mulai didapatkan setelah menikah dengan Theo Moodie. Salah satu pekerjaan yang membuatnya tenar yaitu saat memerankan Tante Lien dalam program televisi The Late Late Lien Show yang tayang di Belanda. Acara ini membawa konsep yang membawakan budaya Indonesia-Belanda dalam pertunjukannya dan berhasil bertahan tayang dari 1979-1988.
Di acara tersebut, Wieteke melalui karakter Tante Lien turut memperkenalkan lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng. Lagu ciptaannya ini merupakan bentuk kerinduannya pada Indonesia melalui aneka kuliner. Salah satu yang dirindukannya adalah nasi goreng dengan kerupuk udang.
Pada lirik lagu tersebut, Wieteke juga menyebutkan makanan Indonesia lainnya. Misalnya yaitu tahu petis, bakpao, serundeng, kue lapis, onde-onde, dan lainnya. Bagaimana lirik lengkap lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng.beserta artinya?
Lirik Lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng Bahasa Belanda
Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
Maar 't ergste was 't eten.
Nog erger dan op reis
Aardapp'len, vlees en groenten en suiker op de rijst
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
Maar 't lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbi
Arti Lirik Geef Mij Maar Nasi Goreng dalam Bahasa Indonesia
Saat kami kembali dari Emerald Belt
Kami tidak pernah mengira Belanda begitu dingin
Tapi bagian terburuknya adalah makanannya
Bahkan lebih buruk daripada bepergian
Kentang, daging dan sayuran serta gula di atas nasi
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Tidak ada lontong, sate babi, dan tidak ada rasa pedas di sini
Tanpa terasi, serundeng, bandeng, dan tanpa tahu petis
Kue lapis, onde-onde, tanpa ketela atau bakpao
Nggak ada ketan, nggak ada gula djawa, makanya ya, kataku baiklah
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Aku sudah terbiasa dengan kangkung dan sosis itu sekarang
Dengan rebusan, sedikit kerupuk, dengan susu saat haus
Rebus dengan endive, kubis Brussel, sup kacang
Tapi yang paling enak ya nasi itu, itu sebabnya saya selalu bilang
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Beri aku nasi goreng dengan telur goreng
Beberapa sambal dan beberapa kerupuk udang dan segelas bir yang enak
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya
