tirto.id - Persebaya resmi merekrut Damian Lizio untuk mengisi kuota pemain asing guna mengarungi kompetisi musim 2019. Gelandang serang asal Bolivia tersebut dikontrak dengan durasi satu tahun dan menjadi pemain asing terakhir yang menghuni Bajul Ijo setelah Amido Balde dan Otavio Dutra.
Sementara itu, satu slot pemaing asing Asia yang dimiliki Persebaya tercatat atas nama Manuchekhr Jalilov yang telah dimainkan di ajang Piala Indonesia.
“Lizio menjadi pembelian pemain asing terakhir kami dalam periode transfer saat ini. Semoga dia bisa menambah kekuatan Persebaya,” ujar manajer Candra Wahyudi sebagaimana dikutip laman resmi klub.
Hadirnya Lizio bakal meramaikan persaingan lini tengah skuat asuhan Djadjang Nurjaman tersebut. Pemain berusia 29 tahun itu bakal bahu membahu bersama Rendi Irwan, Fandi Eko Utomo, Elisa Basna sampai pemain anyar Alwi Slamat.
Di samping itu, Lizio mengaku senang dapat bergabung bersama The Green Force. Menurutnya, Persebaya merupakan tim hebat dengan sederet pemain berkualitas. Ia juga menyebut Hansamu Yama dan kawan-kawan memiliki tipikal permainan yang mengandalkan organisasi dan kerja sama tim.
“Persebaya adalah klub hebat, salah satu yang hebat di negeri ini. Memiliki organisasi yang baik. Juga memiliki banyak pemain di timnas. Saya yakin tim ini akan kompetitif,” katanya berkomentar.
Menurut situs resmi Persebaya, Lizio merupakan gelandang yang tak hanya lihai memberi assist. Pemain asal Bolivia itu juga tak jarang mencetak gol. Pada musim 2017/2018 saat masih berseragam Oriente Petrolero dirinya membukukan 15 gol.
Persebaya menjadi tim pertama Lizio di Indonesia. Sebelumnya, dia lebih sering bermain di klub asal negaranya dan juga beberapa klub dari negara Amerika Latin lainnya seperti Brasil, Chile dan Argentina.
Ditanyai tentang targetnya bersama Bajul Ijo, dirinya menyebut tidak memiliki target khusus, yang jelas pemain yang dapat ditempatkan di posisi gelandang serang dan sayap itu bakal bermain maksimal guna memberikan yang terbaik bagi Persebaya.
“Saya pikir ini liga yang kuat,” pungkasnya.
Editor: Fitra Firdaus