Menuju konten utama

KNKT: Autothrottle Mundur Sendiri Sebelum Sriwijaya Air SJ182 Jatuh

Tuas gas sebelah kiri pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bergerak mundur sendiri sebelum pesawat jatuh. KNKT masih menyelidiki penyebab autothrottle bermasalah.

KNKT: Autothrottle Mundur Sendiri Sebelum Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil temuan investigasi dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021. Tim KNKT mendapati sejumlah catatan kerusakan pesawat.

Ketua Subkomite IK Penerbangan KNKT, Captain Nurcahyo Utomo mengatakan pada 3 Januari 2021, pilot melaporkan tuas pengatur tenaga mesin atau autothrottle tidak berfungsi dan segera diperbaiki.

Sehari kemudian autothrottle tidak berfungsi dan perbaikan ditunda sampai 5 Januari 2021 dan hasilnya baik. Sampai 9 Januari 2021, menurut Nurcahyo, "Tidak ditemukan catatan adanya DMI [daftar penundaan perbaikan] di buku catatan perawatan."

Begitu pesawat terbang dari Jakarta menuju Pontianak di ketinggian 8.150 kaki, Tim KNKT mendapati throttle sebelah kiri bergerak mundur, sehingga tenaga pesawat berkurang dan throttle kanan tetap.

"Pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat autothrottle tidak aktif dan posisi pesawat menunduk [sebelum jatuh]," jelas Nurcahyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Tim KNKT masih belum bisa menyimpulkan penyebab autothrottle bergerak sendiri. Ia juga belum bisa memastikan autothrottle mana yang rusak.

"Autothrottle ini mendapat terhubung dengan 13 komponen lainnya, terkait throttle [bermasalah] dipicu dari komponen yang mana, kita belum bisa jelaskan," ujarnya.

Dalam kokpit pesawat letak tuas throttle berada di tengah di antara pilot dan kopilot. Fungsinya semacam penggerak/gasnya pesawat. Autothrottle merupakan sistem yang digunakan untuk mengubah kekuatan mesin pesawat secara otomatis, salah satunya dimiliki pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan jenis Boeing 737-500.

Tim KNKT juga memastikan pesawat Sriwijaya SJ-182 tidak melintasi area awan signifikan sebagaimana laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pesawat yang mengangkut 62 penumpang termasuk kru ini juga dipastikan tidak meledak di udara.

Dari hasil pencarian baru ditemukan FDR atau rekaman penerbangan, sedangkan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau rekaman kokpit belum ditemukan. Baru sebatas wadahnya saja. Alhasil kondisi menyeluruh penyebab pesawat jatuh belum dapat disimpulkan.

Titik CVR sudah diketahui dan dipetakan. Dalam waktu dekat akan kembali dicari.

"Kami menentukan CVR di mesinnya 25 x 25 meter. Kita sudah buat garis di bawah laut dan kita kotak-kotakan 5 x 5 meter di sana. Nanti penyelam tinggal mencari saja," ujarnya.

=============================

ADENDUM:

Berita mengalami pembaruan data pada pukul 18.05 WIB, Rabu (10/2).

Baca juga artikel terkait SRIWIJAYA AIR 182 atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Hukum
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali