Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkab Sleman Jadikan Asrama Haji Faskes

Pemkab Sleman menjadikan asrama haji sebagai fasilitas kesehatan (faskes) darurat untuk mengisolasi pasien positif COVID-19 setelah terjadi lonjakan kasus di wilayah itu.

Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan asrama haji sebagai fasilitas kesehatan (faskes) darurat untuk mengisolasi pasien positif COVID-19 setelah terjadi lonjakan kasus di wilayah itu.

“Dengan melonjaknya pasien positif COVID-19 dan terbatasnya ruang isolasi, maka kita akan menggunakan asrama haji untuk isolasi yang positif bagi orang tanpa gejala OTG," kata Bupati Sleman Sri Purnomo di Sleman, Senin (3/8/2020).

Menurut dia, pasien positif asimtomatik ditampung di asrama haji untuk mendapatkan perawatan dan jika menampakkan gejala medis mereka baru dirujuk ke rumah sakit (RS).

"Namun kalau selama dalam perawatan mereka hasilnya negatif, maka mereka dipulangkan ke rumah masing-masing untuk melakukan isolasi mandiri," katanya.

Ia mengatakan, munculnya lonjakan kasus postif COVID-19 di Sleman karena sekitar setengah bulan lalu di Sleman mulai banyak orang yang datang dari luar daerah untuk kembali bekerja maupun studi.

“Ketika mereka sampai Sleman dilakukan pengecekan dan ternyata hasilnya positif COVID-19, dan ternyata lagi sudah menulari keluarga dan lingkungan," kata dia.

Sri Purnomo mengatakan, selain itu melonjaknya kasus positif juga karena adanya tes cepat massal, termasuk untuk para tenaga medis.

“Kami juga gencar melakukan 'tracing', dan ini ternyata juga banyak yang positif. Termasuk salah satunya dari klaster Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kecamatan Ngaglik," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan saat ini ruang isolasi di RS yang ada di Sleman ada sebanyak 117 ruang, dan sebanyak 105 sudah terisi sehingga dengan lonjakan kasus tersebut kebutuhan ruang isolasi juga melonjak.

"Termasuk juga untuk SDM di rumah sakit juga terbatas, sehingga diambil langkah untuk menjadikan Asrama Haji sebagai RS darurat untuk isolasi pasien positif ansimtomatik," katanya.

Ia mengatakan, di asrama haji Sleman digunakan untuk menampung pasien positif dengan gejala ringan.

"Di asrama haji total ada 160 ruang, tetapi 10 ruang untuk isolasi titipan tahanan kejaksaan, dua untuk tenaga medis sehingga masih ada 138 ruang untuk isolasi dan saat sudah terisi 20an," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz