Menuju konten utama
Kampanye Covid-19

Jaga Prokes Hadapi Virus Corona Varian Omricon, Jangan Panik

Masyarakat tidak perlu panik dengan varian baru virus Corona, Omicron. Disiplin protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksin Covid-19 adalah kunci.

Jaga Prokes Hadapi Virus Corona Varian Omricon, Jangan Panik
Ilustrasi Omicron. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dengan varian baru virus Corona, Omicron. Senada dengan hal tersebut, vaksinolog Dirga Sakti Rambe menekankan, yang bisa dilakukan masyarakat saat ini adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terjadi tren peningkatan kasus Covid-19 di tingkat global dalam sebulan terakhir. Total kasus global mencapai lebih dari 260 juta kasus, dengan kematian lebih dari 5,2 juta orang.

Peningkatan kasus regional di berbagai kawasan terjadi, seperti di Afrika sebesar 93 persen dan Pasifik Barat 24 persen. Secara rinci, negara dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Rusia, dan Perancis.

Sementara itu, data perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan adalnya penurunan kasus mingguan secara nasional mencapai 1 persen, dengan jumlah kematian karena pengaruh Covid-19 turun 14 persen. Positivity rate mingguan mencapai 0,2 persen.

Terkait Virus Corona Varian Omicron, varian yang pertama kali dilaporkan dari Afrika Selatan pada 24 November 2021 ini diduga memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian lain. Selain itu, varian Omirocn menghindar dari sistem kekebalan tubuh.

Meskipun demikian, Siti Nadia Tarmizi menekankan, adanya varian baru virus Corona mesti disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan, bukan justru panik.

"Per 1 Desember, sudah lebih dari 20 negara yang melaporkan adanya varian Omicron ini seperti Inggris, Austria, Italia, Jerman, Australia. Hari ini ditambah Jepang. Kita melihat terjadi peningkatan kasus konfirmasi dari 16 kasus menjadi 248 (kasus)," kata Siti dalam konferensi pers yang tayang di kanal Youtube Lawan Covid-19 ID pada Rabu (1/12/2021).

"Tentunya kita tidak perlu panik tetapi kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Ada beberapa upaya yang dapat sama-sama kita lakukan di antaranya adalah memastikan protokol kesehatan selalu diterapkan meskipun kita sudah divaksinasi," tambahnya.

Hal yang sama disampaikan oleh vaksinolog Dirga Sakti Rambe. Menurutnya, pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah varian Omicron masuk ke dalam negeri. Contohnya, dengan pengetatan terhadap orang yang datang dari luar negeri, juga pengawasan ketat di batas negara.

“Jadi dalam menyikapi adanya varian-varian yang baru, termasuk varian Omicron sekarang, yang kita butuhkan adalah kewaspadaan bukan kepanikan,” paparnya dalam Dialog Rabu Utama "Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan" pada Rabu (1/12/2021).

Dia mengatakan masyarakat tidak perlu stres maupun merasa khawatir dengan adanya varian baru yang sedang merebak di beberapa negara saat ini karena pemerintah telah mengambil sejumlah upaya mencegah masuknya varian tersebut ke dalam negeri.

Sementara pemerintah terus meningkatkan vaksinasi untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19, masyarakat dapat terus melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, juga menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya