tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-13 pada tanggal 13 Ramadan 1440H atau Sabtu, 18 Mei 2019.
Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kab. Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kab. Labuhanbatu Selatan antara lain: Tugu Juang 45 di Lobusona.
Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kab. Labuhanbatu Selatan umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid Besar kecamatan kotapinang yang dikategorikan sebagai Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1937. Sementara untuk daya tampung, Masjid Besar kecamatan kotapinang bisa diisi > 200 jamaah.
Selain Masjid Besar kecamatan kotapinang, umat muslim di Kab. Labuhanbatu Selatan bisa menjalankan salat tarawaih Masjid BESAR KAMPUNG RAKYAT. Masjid Besar. Alamat Masjid BESAR KAMPUNG RAKYAT ada di Jln. Tandan Tj.Medan. Masjid ini dibangun pada 1988. Daya tampung, Masjid BESAR KAMPUNG RAKYAT bisa diisi 150 - 200 jamaah.
Alamat Masjid Baiturrahman ada di Jl.Besar Silangkitang
Desa Aek Goti
Kec.Silangkitang
Kab.Labuhanbatu Selatan. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kab. Labuhanbatu Selatan juga dapat melakukan tarawih di Masjid Baiturrahman. Masjid Masjid Baiturrahman termasuk dalam jenis masjid Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1972. Daya tampung, Masjid Baiturrahman bisa menampung 150 - 200 jamaah.
Bagi masyarakat Kab. Labuhanbatu Selatan yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:
Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-13 adalah aman dari segala keburukan di hari kiamat nanti.
Tausiah Harian
Pada hakikatnya, puasa adalah ibadah tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang menjalankan dan Allah SWT. Tidak seperti ibadah-ibadah lahir yang lain seperti salat dan haji.
Dalam sebuah hadis memang disebutkan bahwa seseorang bisa mengatakan dirinya sedang berpuasa jika ada orang lain yang mencela dan mengajak bertengkar. Tapi ulama fikih memberi peringatan bahwa yang harus dihindari ketika mengatakan “Saya sedang berpuasa” adalah hal itu disertai rasa riya. Apalagi dalam kondisi yang tidak membutuhkan seseorang untuk memberitahu orang lain bahwa dirinya sedang berpuasa.
Dalam kitab Hasiyyatul Bujairimi alal Khatib, Al-Bujairimi menyatakan puasa memang amalan yang jauh dan terhindar dari perbuatan riya karena puasa bersifat tersembunyi. Tetapi, riya bisa saja terjadi dalam perkataan orang berpuasa yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa.
Penulis: M. Alvin Nur Choironi
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/78428/riya-dalam-berpuasa
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH