Jadwal Buka Puasa Kab. Aceh Tengah 13 Ramadan 1440H atau Sabtu, 18 Mei 2019

tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-13 pada tanggal 13 Ramadan 1440H atau Sabtu, 18 Mei 2019.

Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kab. Aceh Tengah Provinsi Aceh memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kab. Aceh Tengah antara lain: Masjid Raya Babul - Jannah Angkup.

Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kab. Aceh Tengah umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid Agung Ruhama' yang dikategorikan sebagai Masjid Agung. Masjid ini dibangun pada 1967. Sementara untuk daya tampung, Masjid Agung Ruhama' bisa diisi > 200 jamaah.

Selain Masjid Agung Ruhama', umat muslim di Kab. Aceh Tengah bisa menjalankan salat tarawaih Masjid Al-Jihad. Masjid Besar. Alamat Masjid Al-Jihad ada di Kampung Atang Jungket Kec. Bies

Kab. Aceh Tengah. Masjid ini dibangun pada 1982. Daya tampung, Masjid Al-Jihad bisa diisi > 200 jamaah.

Alamat Masjid At-Taqwa ada di Jln. Takengon Bintang Kp. Hakim Bale Bijang Kecamatan Lut Tawar Kab. Aceh Tengah. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kab. Aceh Tengah juga dapat melakukan tarawih di Masjid At-Taqwa. Masjid Masjid At-Taqwa termasuk dalam jenis masjid Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1995. Daya tampung, Masjid At-Taqwa bisa menampung > 200 jamaah.

Bagi masyarakat Kab. Aceh Tengah yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:

Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-13 adalah aman dari segala keburukan di hari kiamat nanti.

Tausiah Harian

Pada hakikatnya, puasa adalah ibadah tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang menjalankan dan Allah SWT. Tidak seperti ibadah-ibadah lahir yang lain seperti salat dan haji.

Dalam sebuah hadis memang disebutkan bahwa seseorang bisa mengatakan dirinya sedang berpuasa jika ada orang lain yang mencela dan mengajak bertengkar. Tapi ulama fikih memberi peringatan bahwa yang harus dihindari ketika mengatakan “Saya sedang berpuasa” adalah hal itu disertai rasa riya. Apalagi dalam kondisi yang tidak membutuhkan seseorang untuk memberitahu orang lain bahwa dirinya sedang berpuasa.

Dalam kitab Hasiyyatul Bujairimi alal Khatib, Al-Bujairimi menyatakan puasa memang amalan yang jauh dan terhindar dari perbuatan riya karena puasa bersifat tersembunyi. Tetapi, riya bisa saja terjadi dalam perkataan orang berpuasa yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa.

Penulis: M. Alvin Nur Choironi

Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/78428/riya-dalam-berpuasa