tirto.id - Terkait isu reshuffle jilid III, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham tak mau terlalu memikirkan penyebutan namanya sebagai salah satu calon menteri yang menguat akhir-akhir ini.
"Partai Golkar memberikan tugas kepada saya lebih fokus pada upaya kerja-kerja politik partai Golkar, kerja-kerja organisasi partai Golkar dalam rangka untuk mendukung program-program pemerintahan Jokowi-JK untuk mencapai prestasi," kata Idrus di Komplek DPR Senayan, Jumat (18/8/2017).
Karena, menurut Idrus, Golkar sebagai partai yang telah mendeklarasikan akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 ingin memastikan ada nilai tambah dengan dukungan mereka.
"Apa nilai tambahnya? Pastikan Jokowi pada 2019 akan menang lebih dari 65 persen. Itu komitmen partai Golkar. Untuk itu kami harus konsisten dan fokus," kata Idrus, seperti diwartakan Antara.
Selanjutnya, Idrus mengklaim Golkar adalah partai yang mendukung pemerintahan Jokowi-JK tanpa tedeng aling-aling dan konsisten meskipun masuk belakangan.
"Itu benar-benar karena dorongan ideologis, karena dorongan doktrinal Golkar agar pemerintahan ini sukses dan punya benefit politik 2019 mendatang," kata Idrus.
Meski begitu, Idrus menyatakan bukan berarti menolak mentah-mentah untuk masuk ke kabinet Jokowi-JK.
"Bukan gak mau masuk. Tapi kami semua fokusnya di situ. Dan kami serahkan (reshuffle) kepada Jokowi sebagai hak prerogratifnya," kata Idrus.
"Kepentingan Golkar hanya satu, pastikan reshuffle itu pastikan meningkatkan kinerja kabinet untuk kepentingan rakyat," imbuhnya.
Perlu diketahui, Idrus sebelumnya disebut akan menggantikan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Sementara, Golkar sendiri sudah punya menteri di kabinet, yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Editor: Maya Saputri
