tirto.id - Pada Piala Dunia 2014 di Brasil lalu, Harry Kane bukanlah siapa-siapa. Jangankan menembus skuat Timnas Inggris, Kane saat itu baru saja masuk ke skuat utama Tottenham sebagai pemain muda.
"Saya melihat itu [Piala Dunia 2014]. Saat itu saya bermain di enam atau tujuh pertandingan Liga Inggris di bawah Tim Sherwood, lalu Mauricio Pochettino datang sebagai pelatih Tottenham di musim panas, membuat saya bugar, dan tampil dengan bentuk lebih baik," tutur Kane seperti dikutip SkySports.
Kini, empat tahun telah berlalu. Pada Piala Dunia 2018, ia bukan saja akan menjadi pemain andalan, namun juga kapten Timnas Inggris. Hanya sebulan sebelum turnamen di Rusia berlangsung, pelatih Gareth Southgate memutuskan untuk memberikan jabatan kapten kepada pemain yang pernah dipinjamkan ke Leicester City itu.
Jelang laga perdana Timnas Inggris menghadapi Tunisia, Selasa (19/6/2018) dini hari, punggawa Tottenham itu mengungkapkan dampak positif dari jabatan kapten yang diembannya. Kane menuturkan betapa ban kapten membuatnya kian percaya diri ketika berada di depan gawang lawan.
"Saya menikmatinya tentu. Tidak banyak perubahan. Saya tetap orang yang sama, dengan teman satu tim yang sama. Tentu saja, saya bisa mencetak sedikit lebih banyak gol pada sesi latihan. Saya bangga menjadi kapten dan antusias menanti segalanya berlangsung," tutur sang kapten.
Ketajaman Kane memang patut diwaspadai oleh lawan-lawan Timnas Inggris. Dalam empat musim terakhirnya di Liga Inggris, ia selalu berhasil menorehkan catatan lebih dari 20 gol per musim. Ia bahkan sempat meraih gelar top skor Liga Inggris dua musim beruntun, yakni pada 2015-2016 dan 2017-2018.
"Beberapa tahun terakhir adalah hal luar biasa, setiap tahun ada peningkatan, merasa lebih baik, dan semakin bersemangat untuk tampil di panggung yang lebih besar. Saya tak sabar untuk tampil dan menunjukkan pada dunia apa yang telah saya dapat," pungkas Kane.
Timnas Inggris sendiri tergabung di Grup G bersama Belgia, Panama, dan Tunisia. Usai partai terdekat melawan Tunisia, Harry Kane dan kawan-kawan secara berurutan dijadwalkan menantang Panama kemudian Belgia.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
