tirto.id - Hari Privasi Data 2022 diperingati pada 28 Januari. Setiap tahun, hari ini dibuat untuk mengingatkan kita tentang keamanan data pribadi. Data pribadi kita dikumpulkan dan digunakan melalui berbagai media dan untuk berbagai alasan.
Masalah privasi data biasanya mulai timbul setelah ada pihak yang memanfaatkannya secara ilegal, tanpa persetujuan kita. Adanya internet membuat sejumlah besar data pribadi dapat didistribusikan dengan mudah. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri Anda sendiri.
Ambil langkah-langkah untuk mengamankan data pribadi Anda. Jangan lupa untuk berkomitmen mempelajari cara melindungi diri sendiri dan selalu mau terbuka untuk memahami teknologi dan perkembangan zaman. Ketika Anda melakukannya, Anda dan keluarga Anda akan lebih aman.
Sejarah Hari Privasi Data
Menurut National Day Calendar, Hari Privasi Data pertama kali dicetuskan oleh Dewan di Eropa pada tahun 2007. Misi mereka berkembang menjadi platform global.Pada tahun 2009, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengakui Hari Privasi Data Nasional.
Senat Amerika Serikat kemudian mengakui Hari Privasi Data pada tahun 2010 dan 2011. Sejak itu, berbagai kelompok dan organisasi terus mendukung perayaan tersebut setiap tahun di banyak negara.
Kemudian, pada 2022, National Cybersecurity Alliance (NCA) memperluas kampanye Hari Privasi Data menjadi Pekan Privasi Data, sebuah kampanye yang akan dilakukan selama seminggu penuh.
Hari Privasi Data dimulai di Amerika Serikat dan Kanada pada Januari 2008 sebagai perpanjangan dari Hari Perlindungan Data di Eropa.
Hari Perlindungan Data diperingati pada 28 Januari sesuai dengan penandatanganan Konvensi 108, perjanjian internasional pertama yang mengikat secara hukum soal privasi dan perlindungan data.
Pekan Privasi Data membantu menyebarkan kesadaran tentang privasi online dan mendidik warga tentang cara mengelola informasi pribadi mereka dan menjaganya tetap aman.
Pekan Privasi Data juga mendorong bisnis untuk menghormati data dan lebih transparan tentang cara mereka mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan.
Cara Melindungi Data Pribadi
Dilansir dari organisasi staysafeonline.com, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan soal privasi data, yaitu:
1. Pahami tradeoff privasi/kenyamanan
Banyak akun meminta akses ke informasi pribadi, seperti lokasi geografis, daftar kontak, dan album foto Anda, bahkan sebelum Anda menggunakan layanan mereka. Informasi pribadi ini memiliki nilai yang luar biasa bagi bisnis dan memungkinkan beberapa bahkan menawarkan layanan mereka kepada Anda dengan sedikit atau tanpa biaya.
Buat keputusan yang tepat tentang apakah akan membagikan data Anda dengan bisnis tertentu atau tidak dengan mempertimbangkan jumlah informasi pribadi yang mereka minta. Pertimbangkan juga manfaat yang mungkin Anda terima sebagai imbalannya.
2. Kelola privasi Anda
Setelah Anda memutuskan untuk menggunakan aplikasi atau membuat akun baru, periksa pengaturan privasi dan keamanan pada layanan web dan aplikasi dan atur ke tingkat kenyamanan Anda untuk berbagi informasi.
Setiap perangkat, aplikasi, atau browser yang Anda gunakan akan memiliki fitur berbeda untuk membatasi bagaimana dan dengan siapa Anda berbagi informasi. Mulailah dengan halaman Kelola Pengaturan Privasi Anda untuk memeriksa pengaturan akun media sosial, toko ritel, aplikasi, dan lainnya.
3. Lindungi data Anda
Privasi data dan keamanan data berjalan beriringan. Jaga keamanan data Anda dengan membuat kata sandi yang panjang dan unik dan menyimpannya di pengelola kata sandi. Tambahkan lapisan keamanan lain dengan mengaktifkan otentikasi multi-faktor (MFA) jika memungkinkan, terutama pada akun dengan informasi sensitif.
MFA terbukti memblokir 99,9% serangan otomatis saat diaktifkan dan dapat memastikan data Anda terlindungi, bahkan jika terjadi pelanggaran data.
Editor: Iswara N Raditya