tirto.id - Di Piala Dunia 2014, Inggris ditaklukkan Italia 2-1. Di Piala Dunia 2010, Inggris imbang Amerika Serikat 1-1-.
Namun, di Piala Dunia 2018 ini, Inggris berhasil memutus tren buruk itu setelah degan cukup susah payah menaklukkan Tunisia 201 berkat dua gol sang kapten Harry Kane.
Sebenarnya, Inggris bermain cukup bagus dalam laga ini. Di babak pertama, mereka menguasai bola hingga 55,9 persen, sedangkan Tunisia hanya bisa mengendalikan 44,1 persen. Setelah laga usia, persentase penguasaan bola oleh Inggris semakin meningkat: 59,3 persen berbanding 40,7 persen.
Pertahanan Tunisia sangat disiplin. Setiap umpan lambung dari sayap kanan maupun kiri Inggris selalu berhasil dimentahkan para pemain Tunisia.
Raheem Sterling yang diharapkan bisa memanfaatkan kepiawaiannya menembus tembok Tunisia yang sangat kokoh. Southgate lalu mengganti Sterling pada menit ke-67 dengan Rashford untuk mencoba menembus pertahanan Tunisia. Untuk lebih menekan, Southgate kemudian memasukkan Loftus-Cheek.
Perubahan taktik memperlihatkan hasil pada menit 90+1. Umpan Tripper dari sepak pojok diteruskan oleh John Stones ke arah Harry Kane yang sudah siap di tiang jauh dan sukses menanduk bola ke gawang Tunisia.
Laga berjalan dengan tempo sedang dan sedikit kontroversial. Di menit ke-50, saat tendangan pojok, Harry Kane terlihat seperti dilanggar di kotak penalti. Seorang pemain Tunisia merangkulnya dari belakang hingga keduanya terjatuh. Tetapi wasit menyatakan bukan pelanggaran.
Editor: An Ismanto
