Menuju konten utama

Gerbong KA Lodaya Anjlok, Dua Perjalanan Kereta Tertahan

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang kereta api," kata Joni Martinus.

Gerbong KA Lodaya Anjlok, Dua Perjalanan Kereta Tertahan
Ilustrasi jalur kereta api. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

tirto.id - Satu gerbong KA Lodaya relasi Solo Balapan-Bandung anjlok di antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Warung Bandrek, Kabupaten Garut, Kamis (22/3/2018) pukul 14.12 WIB. Akibatnya Dua perjalanan kereta api penumpang tertahan.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus, mengatakan, dua kereta api yang tertahan perjalanannya yakni Kereta Api Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong tertahan di Stasiun Cipeundeuy, Garut.

Selanjutnya Kereta Api Serayu relasi Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto tertahan di Stasiun Cibatu, Garut.

Seluruh penumpang kereta api tersebut, kata dia, diberikan pelayanan "Service Recovery" sesuai ketentuan perusahaan.

Ia menyampaikan permohonan maaf adanya insiden kereta api anjlok yang berdampak terganggunya perjalanan dari Bandung menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang kereta api," katanya.

Ia menyampaikan, PT KAI sudah melakukan tindakan normalisasi dan fokus pada evakuasi penumpang Lodaya tersebut dan juga melayani penumpang dari kereta-kereta yang tertahan perjalanannya.

Peristiwa salah satu gerbong kereta yang anjlok itu terjadi saat melintasi jalur KM 226+2/6 di antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Warung Bandrek, Kabupaten Garut sekitar pukul 14.12 WIB. Jumlah penumpang dari KA sebanyak 322 orang yang akan menuju Bandung.

Terkait penyebabnya, kata Joni, masih dalam penyelidikan petugas PT KAI yang sudah diterjunkan ke lokasi kejadian sekaligus mengevakuasi gerbong yang anjlok.

"Saat ini kami masih fokus pada upaya normalisasi dan juga pelayanan kepada penumpang kereta api, penyebabnya akan kami selidiki," katanya.

Baca juga artikel terkait KERETA API

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora