Menuju konten utama

Gempa Lombok: Pendaki Rinjani Dievakuasi Paling Lambat Selasa Besok

"Saat ini mereka masih di sana dan kondisi secara pasti belum diketahui, namun tadi pagi sudah ada tim evakuasi."

Gempa Lombok: Pendaki Rinjani Dievakuasi Paling Lambat Selasa Besok
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id -

Gempa 6,4 Skala Richter yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7/2018) pagi mengakibatkan sekitar 500 pendaki dari mancanegara maupun nusantara terjebak di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani di Pulau Lombok.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan apabila para pendaki sudah ditemukan, maka paling lambat pada Selasa (31/7/2018) sudah bisa dievakuasi dari Gunung Rinjani.

"Apabila korban bisa langsung ditemukan maka diperkirakan paling lambat besok (31/7/2018) sore sudah selesai dilaksanakan evakuasi terlebih ada penambahan personel evakuasi dari Kopassus," katanya.

Ia juga menyatakan saat ini sekitar 140 personel Kopassus TNI AD dikerahkan dari Cijantung menuju Lombok. Mereka, kata dia, membantu tim evakuasi yang sudah ada di lapangan.

"Mereka akan naik dari Sembalun, Kabupaten Lombok Timur menuju titik sasaran tempat para korban terjebak," ucapnya.

Dandim 1615/Lombok Timur Letkol Inf Agus Setiandar di Lombok Timur, Senin (30/7/2018), mengatakan berdasarkan laporan Danramil 1615-10/Sembalun Lettu Inf Abd Wahab, mereka terjebak di sekitar Danau Segara Anak karena jalan tertutup longsor.

"Saat ini mereka masih di sana dan kondisi secara pasti belum diketahui, namun tadi pagi sudah ada tim evakuasi," katanya.

Sementara itu, dilaporkan juga sekitar 60 orang hingga saat ini masih berada di Ceper Pelawangan.

Ia menuturkan sekitar pukul 08.00 WITA, personel gabungan TNI, Polisi, SAR, porter, dan paramedis melakukan pendakian penyelamatan korban, baik di Danau Segara Anak maupun Ceper Pelawangan.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani