Menuju konten utama

Djarot Apresiasi Komitmen Jokowi Soal Budaya Betawi

Gubernur DKI menegaskan bahwa kehadiran kepala negara bagian dari komitmen Jokowi untuk mengembangkan budaya Betawi.

Djarot Apresiasi Komitmen Jokowi Soal Budaya Betawi
Ilustrasi. Peserta berpakaian tokoh Betawai si Pitung menyambut pengunjung saat Lebaran Betawi 2016 di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/8). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (30/7/2017). Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa kehadiran kepala negara tersebut bagian dari komitmen Jokowi untuk mengembangkan budaya Betawi.

Presiden yang didampingi Ibu Negara, Iriana Jokowi tiba pada pukul 09.45 WIB. Saat tiba di lokasi ia langsung disambut atraksi Palang Pintu. Djarot dalam sambutannya mengucapkan syukur karena perayaan Lebaran Betawi kesepuluh ini dihadiri oleh Presiden.

"Meskipun kita ketahui bersama bapak Jokowi ketika di Balai Kota juga pernah menghadiri Lebaran Betawi selama dua kali dan ini yang ketiga," kata Djarot.

Djarot mengatakan bahwa komitmen Jokowi saat memimpin Ibu Kota Negara ini untuk pemgembangan budaya Betawi telah terwujud. Djarot mengungkapkan komitmen Jokowi untuk membangun masjid di lingkungan balai kota sudah diresmikan dengan nama Masjid Fatahillah.

"Ditambah komitmen beliau untuk membangun masjid raya pertama di Jakarta juga sudah selesai dan sudah diresmikan dengan nama Masjid Raya Hasyim Ashari," katanya.

Selanjutnya, komitmen kedua, kata Djarot, untuk melestarikan ornamen-ornamen Betawi juga sudah dilaksanakan, termasuk pemakaian baju adat betawi dan juga arsitektur gigibalang (gigi belalang).

"Semua bangunan di Jakarta selalu ada gigibalang. Itulah komitmen dari bapak Jokowi," katanya.

Komitmen ketiga, yakni untuk mengembangkan budaya Betawi yang terpusat di Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan ini juga telah dilaksanakan. “Sudah kita putuskan bersama Bamus Betawi bahwa Lebaran Betawi setiap tahun dipusatkan di Setu Babakan ini. Tidak pindah-pindah lagi," tegas Djarot.

Gubernur mengatakan komitmen Jokowi begitu tinggi karena mengetahui nenek moyang hingga saat ini masyarakat Betawi yang egaliter, penuh dengan toleransi dan menghargai satu sama lain.

"Betul-betul yang bisa harmonisasi dengan lingkungan maka tidak heran kalau seluruh kampung-kampung di Betawi ini banyak dinamakan buah atau tanaman," ungkapnya.

Djarot juga mengatakan bahwa Presiden pertama RI Soekarno tidak salah menetapkan Jakarta sebagai ibu kota negara karena sebagai miniatur Indonesia.

Menurut dia, jika ada wacana pindah ibu kota negara ke provinsi lain, dirinya belum yakin karena Jakarta sebagai aura dan cikal bakal miniatur Indonesia. “Akan lebih baik kalau tidak diwacanakan lagi," kata Djarot.

Baca juga artikel terkait KEBUDAYAAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz