Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka untuk SD, SMP, dan SMA

Kurikulum Merdeka adalah pengganti Kurikulum 2013 sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan. Simak contoh jadwal pelajaran di kurikulum itu.

Kontributor: Ahmad Yasin

Terbit 9 Jan 2024 13:17 WIB,

Waktu baca ±4 menit

Pelajar mengikuti proses belajar mengajar secara berkelompok dalam program Kurikulum Merdeka dengan pilihan Mandiri Belajar di sekolah MTsN Banda Aceh, Aceh, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa./Spt.

tirto.id - Contoh jadwal pelajaran yang mengacu Kurikulum Merdeka cukup penting sebagai refrensi para guru. Deretan contoh tersebut tersebut bisa dipakai untuk pembuatan jadwal pelajaran di tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) telah meluncurkan Kurikulum Merdeka pada 2022 lalu. Pendoman baru penyelenggaraan pendidikan ini menggantikan pedoman sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013 atau juga dikenal K13.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Konten dalam kurikulum itu dibuat lebih optimal. Para peserta didik diharapkan punya waktu yang cukup untuk mempelajari konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui Kurikulum Merdeka, para tenaga didik memiliki kesempatan untuk lebih mengetahui kompetensi tiap siswa. Dengan begitu, mereka bisa menyusun metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa.

Contoh Jadwal Pelajaran Kurikulum Merdeka SD, SMP, SMA

Kurikulum Merdeka memberi kemudahan para tenaga didik untuk membuat jadwal pelajaran. Pasalnya, kurikulum tersebut mengembalikan pelaksanaan belajar-mengajar ke dalam pendekatan mata pelajaran.

Dengan kata lain, jadwal pelajaran dapat disusun berdasarkan pembagian waktu per minggu menggunakan mata pelajaran. Hal ini berbeda dari Kurikulum 2013 yang harus memperhatikan Rincian Minggu Efektif dan Hari Efektif untuk keperluan penyusunan jadwal.

Kendati memberi kemudahan untuk penyusunan jadwal pelajaran, terdapat beberapa hal baru yang tak bisa diabaikan dalam Kurikulum Merdeka. Salah satunya adalah keberadaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu. Terjadi penggabungan pembelajaran antara pelajaran yang sudah dilakukan dengan beberapa pelajaran berbasis proyek. Praktik pendalaman materi ini bertujuan memperoleh pemahaman dan penyelesaian masalah dari para peserta didik.

Dalam menyusun jadwal, P5 jadi pelajaran wajib yang harus disertakan. Penyertaan P5 ke dalam jadwal pelajaran sesungguhnya fleksibel. Bisa dilakukan per akhir pelajaran, per minggu, ataupun per periode.

Tenaga didik bisa mengalokasikan waktu 1-2 jam di tiap akhir pembelajaran untuk memasukkan pelajaran P5. Pengerjaan proyek P5 bisa dilakukan sebelum peserta didik pulang dengan mengeksplorasi lingkungan di sekitar satuan pendidikan.

Untuk skema selanjutnya, waktu pembelajaran P5 bisa dialokasikan pada 1 hari khusus dalam seminggu. Dengan begitu, seluruh jam belajar di hari tersebut akan fokus untuk kegiatan belajar-mengajar P5. Untuk menentukan materi jenis proyek yang relevan, guru pengampu mesti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain.

Jika pembelajaran P5 memakai skema per periode, maka tenaga didik harus memadatkan pelaksanaan peajaran tersebut dalam satu periode. Misal, tenaga didik mengalokasikan waktu 1 minggu dalam setengah semester untuk pembelajaran P5. Waktu tersebut akan difokuskan untuk kepentingan pelajaran P5, baik dalam mendalami materi maupun pelaksanaan proyek.