tirto.id - Cina menyesalkan sikap politik Mongolia karena menerima kunjungan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, yang berkunjung ke negeri di Asia Timur itu pada akhir pekan lalu. Cina juga mendesak Mongolia untuk kembali meningkatkan hubungan kerja sama dengan negeri tirai bambu tersebut.
Sebelumnya Cina telah melarang Mongolia menerima kunjungan Dalai Lama. Tapi tetap saja Dalai Lama yang hidup di pengasingan di India, tiba di Mongolia pada Jumat pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang sebagaimana diwartakan Antara, Senin (21/11/2016) menyampaikan, Mongolia mesti menjalankan "kebijakan yang efektif untuk mengurangi dampak negatif kunjungan Dalai Lama demi mencegah terganggunya hubungan antara Cina dan Mongolia".
Namun Mongolia berulang kali mengabaikan peringatan Cina terkait kunjungan yang mengecewakan pemerintah di Beijing, katanya.
Pemerintah Cina sering menunjukkan kemarahannya ke negara yang dikunjungi Dalai Lama.
Peraih anugerah Nobel Perdamaian berusia 81 tahun itu itu mengasingkan diri ke India pada 1959 setelah aksi pemberontakan yang gagal untuk menentang Cina.
Usai kunjungan Dalai Lama ke Mongolia pada 2006, Cina menutup jalur penerbangan Beijing ke Ulaanbaatar.
Namun belakangan penerbangan itu kembali dibuka.
Cina menyebut Dalai Lama sebagai seorang separatis, meskipun ia mengaku hanya ingin meminta otonomi yang seluas-luasnya bagi warga Tibet.
Namun pasukan Komunis Cina mengaku mereka telah "membebaskan warga Tibet secara damai" pada 1950.
Sementara akibat "invasi Cina" ini pegiat hak dan politisi di pengasingan menuduh Cina melanggar hak budaya dan agama warga Tibet. Cina menyangkal tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya justru telah menyejahterakan warga Tibet yang sempat terbelakang.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH
