Menuju konten utama

Bundesliga Musim Ini Ingin Lanjut, Publik Jerman Mengecam

Keinginan melanjutkan kompetisi Liga Jerman 2019/2020 termasuk Bundesliga menuai kecaman karena masih adanya pandemi virus Corona COVID-19.

Bundesliga Musim Ini Ingin Lanjut, Publik Jerman Mengecam
Pertandingan Bundesliga Bayern Munchen v Wolfsburg. FOTO/REUTERS

tirto.id - Keinginan untuk tetap melanjutkan kompetisi Liga Jerman 2019/2020 termasuk Bundesliga menuai kecaman dari publik. Kengototan tersebut dinilai tidak etis karena pandemi virus Corona COVID-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Jerman termasuk salah satu negara di dunia yang terbanyak memiliki kasus positif COVID-19. Di sisi lain, dalam beberapa pekan terakhir, DFL selaku pengelola kompetisi terus berusaha agar Liga Jerman bisa dilanjutkan.

Usulan awalnya adalah kembali menggelar kompetisi pada bulan Mei 2020 nanti. Namun pertandingan akan digelar tanpa penonton. Berbagai upaya DFL mendapatkan kritik dari sejumlah pihak. Sepak bola memang penting di Jerman namun tidak dalam kondisi sekarang ini.

Selain itu, memaksakan menggelar kompetisi dianggap tidak menghargai para petugas medis yang telah berusaha keras dalam momen krisis seperti ini. Demikian menurut Fanszene Deutschland, salah satu kelompok Ultras di Jerman.

“Sepak bola adalah hal yang penting di Jerman tapi tidak terlalu penting secara sistemik. Melanjutkan kompetisi secara dini seperti ini adalah bentuk hinaan kepada masyarakat. Terutama kepada mereka yang telah mengorbankan diri untuk membantu krisis Corona seperti ini,” jelas mereka.

“Apalagi dalam beberapa pekan terakhir kita kekurangan alat tes COVID-19. Jadi untuk melakukan pengecekan terhadap para pemain sepak bola dalam frekuensi yang tinggi adalah hal yang konyol.”

Kekurangan Alat Tes COVID-19

Hal yang sama diungkapkan oleh Karl Lauterbach, seorang ilmuwan, politisi dari Partai Demokrat Jerman, sekaligus profesor kesehatan dan epidemiologi di Universitas Cologne. Menurutnya, akan menjadi tidak masuk akal untuk menggelar pertandingan sepak bola di momen seperti sekarang ini.

Sama seperti kata Fanszene Deutschland, Lauterbach fokus kepada langkanya alat tes COVID-19 di Jerman saat ini. Padahal ketika menggelar sebuah pertandingan, tidak hanya para pemain saja yang akan dites, namun juga para pelatih dan stafnya serta pihak lain yang terlibat baik di dalam maupun di luar stadion, termasuk petugas keamanan.

Itu hanya dari satu pertandingan saja, sedangkan setiap pekannya Bundesliga rutin menggelar 9 laga. Kompetisi baru berjalan 25 pekan yang artinya ada 9 pekan tersisa. Dengan kata lain, masih ada 81 pertandingan yang harus dimainkan dan tentu dibutuhkan alat tes COVID-19 yang tidak sedikit.

“Para pemain harus menjalani tes sebelum dan sesudah pertandingan. Artinya dibutuhkan puluhan ribu alat tes COVID-19. Jika demikian maka kita tidak punya alat tes untuk tempat-tempat seperti sekolah dan panti jompo,” tandas Lauterbach.

Pekan lalu, Pemerintah Jerman melalui Kanselir Angela Merkel menyatakan perlahan akan membuka aktivitas di negara tersebut. Namun mereka masih tidak memberikan izin untuk digelarnya acara yang mengundang banyak massa, termasuk sepak bola.

Baca juga artikel terkait BUNDESLIGA atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya