Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Breaking News: Presiden Chili Dimakzulkan DPR, Apa Penyebabnya?

Berikut adalah penyebab dan alasan Presiden Chili Sebastian Pinera dimakzulkan DPR. 

Breaking News: Presiden Chili Dimakzulkan DPR, Apa Penyebabnya?
Presiden Chili Sebastian Pinera. (AP Photo/Esteban Felix)

tirto.id - Presiden Chili Sebastian Pinera telah dimakzulkan oleh majelis rendah kongres dan saat ini sedang dipersiapkan pengadilan di senat negara. Penyebabnya adalah: dia dituduh mendukung penjualan properti milik keluarganya ketika menjabat sebagai presiden.

The Guardian melaporkan, pemungutan suara untuk pemakzulan sudah disahkan dengan minimal 78 suara yang dibutuhkan dari total 155 orang dan mengikuti sesi maraton 20 jam. Kendati demikian, ada 67 legislator yang menentang pemakzulan, termasuk beberapa anggota oposisi. Sedangkan yang lainnya abstain, atau tidak hadir.

Sebastian Pinera tidak mungkin disingkirkan oleh majelis tinggi yang diisi oleh 43 anggota. Sebab, jumlah oposisinya mencapai 24 anggota dari 29 suara yang dibutuhkan untuk memakzulkan seorang presiden.

Menteri kepresidenan, Juan José Ossa, menyebut pemakzulan itu sebagai “pertunjukan politik, pertunjukan media. Ini menyedihkan bagi demokrasi.”

Seorang deputi pro-pemerintah, Andrés Molina, mengatakan: "Ini membuat saya malu, secara pribadi."

Persidangan ini tampaknya akan beririsan dengan kampanye pemilihan umum. Pemilihan umum putaran pertama akan ditetapkan pada 21 November, sedangkan jabatan Pinera akab berakhir pada 11 Maret 2022. Dia seorang petahana dan Chili tidak mengizinkan seorang presiden menjabat untuk ketiga kalinya.

Apa Penyebab Presiden Chili Sebastian Pinera Dimakzulkan?

Tuduhan awal muncul dari laporan surat kabar Pandora yang mengungkap adanya transaksi keuangan luar negeri dari tokoh-tokoh terkenal dunia, termasuk Pinera. Ia adalah salah satu orang terkaya di Chili.

Dari dokumen yang bocor itu, terdapat kesepakatan kontoversial untuk menjual saham keluarga Pinera dalam proyek pertambangan Dominga. Kontrak itu menyarankan 138 juta dolar AS pertama dari penjualan dilakukan lewat perusahaan cangkang yang terdaftar di British Virgin Islands.

Infografik Konstitusi Baru Chili

Infografik Konstitusi Baru Chili. tirto.id/Fuad

Dokumen itu juga menunjukkan kalau pembayaran akhir atas penjualan tambang di tahun 2011 bergantung pada penolakan pemerintah untuk menyatakan lokasi di Chili utara-tengah sebagai cagar alam.

Masa pemerintahan Pinera waktu itu tidak melakukannya, walaupun ada imbauan dari para pemerhati lingkungan. Ketika dilakukan penyelidikan kasus, Pinera mengaku tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan, bahkan tidak menyadari hubungannya dengan Dominga.

Pada bulan lalu, Kantor kepresidenan mencatat kalau masa jabatan pertama Pinera sebagai presiden dimulai dari tahun 2010 sampai 2014. Pada masa itu, ia belum menjabat sebagai presiden saat penjualan disetujui.

Sementara itu, penyelidikan The Washington Post bersama mitra media yang dipimpin Internasional Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) menunjukkan sebuah perusahaan pertambangan yang dimiliki sebagian oleh anak-anak Pinera dijual seharga 152 juta dolar AS kepada teman dekat presiden, pengusaha Chili Carlos Alberto Delano.

Penjualan itu dilakukan pada bulan Desember 2010, hampir sebulan Pinera menjadi presiden periode pertama. Dalam kesepakatan itu, pembayaran terakhir bergantung pada penolakan pemerintah untuk memberlakukan wilayah pertambangan sebagai cagar alam. Hal itu dikecam politisi oposisi sebagai konflik kepentingan "serius".

Pinera telah membantah melakukan kesalahan itu. Ia mengatakan, baik dia maupun keluarganya tidak memiliki perusahaan investasi yang didirikan di luar negeri. Dia mengaku "benar-benar dan sepenuhnya melepaskan" dirinya dari bisnis keluarga sebelum mengambil alih kepresidenan pertamanya, yang berakhir pada 2014. Dia menjabat lagi pada 2018.

Pada tahun 2017, jaksa dan pengadilan memutuskan tidak ada kejahatan dan Pinera tidak terlibat, semua pajak yang jatuh tempo sudah dibayar di Chili. Menurut pernyataan itu, kepemilikan Pinera sekarang dikelola dalam kepercayaan yang buta. Namun, sekali lagi, kantor kejaksaan nasional mengatakan pihaknya menyelediki kasus tersebut.

Di sisi lain, jaksa penuntut umum Chili juga mengumumkan penyelidikan bulan lalu atas kemungkinan pelanggaran pajak dan pelanggaran terkait penyuapan oleh Pinera.

Baca juga artikel terkait PRESIDEN CHILI DIMAKZULKAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya