Berapa Bantuan Biaya Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka?

tirto.id - PMM atau Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lantas, berapa biaya peserta pertukaran mahasiswa merdeka?

Kemdikbud menyebut bahwa PMM adalah program mobilitas mahasiswa yang dilaksanakan selama satu semester dan bertujuan agar para peserta mendapatkan pengalaman belajar pada perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, program ini juga ingin memperkuat persatuan dalam keberagaman.

PMM dilaksanakan pada semester genap maupun ganjil. Untuk PMM 4, program ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan belajar-mengajar semester genap Tahun Akademik 2023/2024.

Pendaftaran PMM 4, tes, hingga tahap persiapan dan pembekalan sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2023. Sementara itu, tahap kegiatan belajar PMM 4 akan bergulir pada semester genap bulan Januari-Agustus 2024. Tahapannya akan mengikuti kalender akademik masing-masing perguruan tinggi.

Bantuan Biaya Peserta PMM

Melansir laman Indonesiabaik.id, berikut adalah rincian bantuan biaya peserta PMM:

1. Bantuan biaya transportasi tiket pesawat (kelas ekonomi) dan kereta (maksimum kelas eksekutif) pulang-pergi (PP) dari lokasi perguruan tinggi pengirim ke perguruan tinggi penerima.

2. Bantuan biaya rapid antigen sebanyak 2 kali (PP), sebesar Rp 250.000 untuk satu kali perjalanan.

3. Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 2.400.000 dengan ketentuan:

• Jika biaya UKT melebihi Rp 2.400.000, maka bantuan yang diberikan tetap Rp 2.400.000.
• Jika biaya UKT di bawah Rp 2.400.000, maka bantuan yang diberikan sebesar biaya UKT mahasiswa yang bersangkutan
• Penerima beasiswa dari negara (Kartu Indonesia Pintar, dll) tidak akan menerima bantuan UKT.

5. Bantuan biaya akomodasi selama 4 bulan, diberikan Rp 500.000 per mahasiswa per bulan.

6. Bantuan biaya pulsa untuk mahasiswa sebesar Rp 800.000 selama satu semester (akan diberikan bila bantuan kebijakan kuota internet Kemdikbud tidak diberikan).

Fungsi Pertukaran Mahasiswa

Berikut ini adalah fungsi dari PMM bagi Perguruan Tinggi Penerima, sebagaimana dikutip dari laman Kemdikbud:

1. Mendukung Perguruan Tinggi (PT) dalam mencapai Indikator Kinerja Umum (IKU).

2. Perluasan dan penguatan jejaring kerja sama Tri Dharma.

3. Pengalaman pengembangan tata kelola program, khususnya pertukaran mahasiswa.

4. Dosen yang terlibat dalam program ini, yakni Dosen Mata Kuliah dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, berkesempatan untuk mendiseminasikan keilmuannya di tingkat nasional.

5. Dosen Modul Nusantara akan mendapat insentif untuk pelaksanaan Modul Nusantara dan e-sertifikat atas keikutsertaan dalam PMM.

6. PT Penerima akan mendapatkan bantuan biaya berupa tuition fee/SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) pelaksanaan program PMM.

7. Tim Pengelola PMM 3 di PT Penerima akan menerima insentif bulanan, selama maksimum empat bulan.

8. Dosen Pembimbing Modul Nusantara yang bertugas menyusun dan melaksanakan Modul Nusantara akan mendapatkan insentif bulanan, selama maksimum empat bulan.

Keuntungan Ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Manfaat atau keuntungan PMM ini adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman baru nilai-nilai kebhinekaan (keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa).

2. Menjalin pertemanan lintas budaya, dan adat istiadat.

3. Mengembangkan Soft Skills (kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan sosial).

4. Kesempatan mengambil pilihan mata kuliah di luar prodi.

5. Memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kuliah dari PT Pengirim hingga kurang lebih 20 sks.

6. Mendapatkan e-sertifikat nasional dari Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek

7. Bantuan pembiayaan kegiatan Modul Nusantara selama 1 semester berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang dibayarkan ke Perguruan Tinggi Penerima.

8. Bantuan berbagai pembiayaan, seperti:

a. Dana Bantuan Biaya Hidup selama satu semester.

b. Transportasi berupa tiket berangkat ke PT Penerima dan pulang ke domisili masing-masing mahasiswa.

c. Asuransi BPJS Kesehatan bagi yang tidak memiliki asuransi kesehatan.