Menuju konten utama

Beda Penyakit Tipes dan Tifus: Bakteri Penyebab dan Penyebaran

Apa beda penyakit tipes dan tifus: penyebab dan cara penyebarannya.

Beda Penyakit Tipes dan Tifus: Bakteri Penyebab dan Penyebaran
imigran sri lanka jenny pirats menemani anaknya sasikaran dinushan yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum daerah (rsud) cut mutia aceh utara, buket rata, lhokseumawe, provinsi aceh, jumat (24/6) malam. bocah imigran itu terpaksa dirawat karena menderita tifus. antara foto/rahmad/aww/16.

tirto.id - Mayoritas orang beranggapan bahwa penyakit tipes dan tifus adalah sama, padahal faktanya kedua penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang berbeda, bahkan penyebab dan penyebaran juga berbeda.

Menurut Kementerian Kesehatan seperti yang dilansir dari laman Rumah Sakit Al-Irsyad, penyakit tipes atau juga disebut dengan demam tifoid (typhoid fever), yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.

Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi oleh kotoran manusia dan dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Penularan biasanya terjadi ketika seseorang yang terinfeksi menggunakan kamar mandi dan tidak mencuci tangan. Bakteri yang menempel di tangan dapat mencemari segala sesuatu yang disentuh.

Dilansir dari laman resmi Universitas Airlangga, berikut gejala-gejala penyakit tipes yang perlu diperhatikan:

1. Demam yang terus meningkat secara bertahap tiap hari mencapai 39º hingga 40º dan biasanya akan lebih tinggi di malam hari.

2. Gangguan pencernaan seperti sakit perut, sembelit, atau diare.

3. Sakit kepala, terutama di bagian depan.

4. Badan lesu dan tidak bersemangat.

5. Gangguan kesadaran.

Penyakit tipes kerap terjadi di negara dengan sanitasi yang buruk, seperti Asia (terutama India, Pakistan, dan Bangladesh), Afrika, Karibia, Amerika Tengah dan selatan, serta Timur Tengah.

Mengutip dari laman Mediakom Kemenkes, penyakit tipes di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan bagi masyarakat.

Kasus infeksi tipes menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500 per 100.000 penduduk dengan kematian sekitar 0,6-5 persen.

Untuk mencegah penyakit tipes dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Berikut ini beberapa hal untuk mencegah penyakit tipes:

1. Melakukan vaksinasi yang diberikan secara oral maupun suntikan untuk anak di atas usia dua tahun.

2. Cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, terutama ketika menyiapkan makanan atau setelah buang air.

3. Hindari mengonsumsi makanan mentah.

4. Sebaiknya jangan jajan sembarangan.

5. Hindari kontak langsung dengan orang sakit, sebab bakteri dapat sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Beda Tipes dengan Tifus

Jika tipes disebabkan oleh Salmonella typhi, tifus disebabkan oleh infeksi bakteri rickettsia prowazekii yang dibawa oleh ekoparasit, yakni parasit yang hidup pada kulit tubuh inangnya seperti kutu atau tungau pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.

Penyakit tifus dapat menyebar jika melakukan kontak langsung dengan kutu yang terinfeksi. Terdapat tiga jenis tifus yang disebabkan oleh bakteri yang berbeda, di antaranya:

1.Tifus murine atau tifus endemik disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang ditularkan oleh kutu pada tikus. Tifus jenis ini banyak terjadi di Amerika Serikat terutama di California, Hawai, dan Texas. Jenis tifus ini jarang menyebabkan infeksi yang berulang.

2.Tifus epidemi disebabkan oleh bakteri Rickettsia prowazekii yang ditularkan melalui gigitan kutu pada tubuh manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit berat, bahkan kematian.

Tifus jenis ini banyak terjadi di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, dan Cina Utara. Bagi penderita yang telah sembuh masih bisa berisiko teinfeksi kembali di kemudian hari.

3. Tifus Scrub disebabkan oleh bakgteri Orientia tsutsugamushi yang ditularkan dari gigitan tungau larva yang hidup pada hewan pengerat. Tifus ini bisa ditemukan di bagian pedesaan Asia Tenggara, India, Jepang, Cina, dan Australia Utara.

Gejala yang timbul ketika teinfeksi penyakit tifus ialah demam, meriang, sakit kepala, nyeri otot seperti saat sedang flu, serta timbul ruam beberapa hari setelahnya.

Hingga kini, belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah penularan penyakit tifus. Namun, terdapat sejumlah cara untuk mencegah serangan bakteri penyebab tifus, yakni dengan menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal. Selain itu, hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi tifus, seperti hewan pengerat.

Baca juga artikel terkait TIPES atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra