Menuju konten utama

Bank Indonesia: Optimisme Konsumen Tetap Terjaga di November

Bank Indonesia mencatat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 119,1.

Bank Indonesia: Optimisme Konsumen Tetap Terjaga di November
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2022 mengindikasikan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kuat sebesar 119,1 serta tetap berada pada area optimis (>100).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini.

Hal tersebut tercermin dari IEK dan IKE bulan lalu yang masih tercatat optimis masing-masing sebesar 127,9 dan 110,3, meskipun lebih rendah dari 128,3 dan 112,3 pada bulan sebelumnya.

Masih terjaganya keyakinan konsumen terutama terindikasi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta. Berdasarkan usia, IKK November 2022 yang kuat ditopang terutama oleh responden berusia 20–30 tahun.

Secara spasial, IKK tercatat turun pada sebagian kota yang disurvei, terdalam di Banjarmasin (-8,8 poin), diikuti kota Surabaya (-7,1 poin) dan Manado (-6,8 poin).

Sementara itu, beberapa kota masih mencatat kenaikan IKK, tertinggi di Makassar (14,1 poin), diikuti Padang (5,6 poin), dan Bandar Lampung (5,3 poin).

Ia menjelaskan ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.

IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama.

Selain itu rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun, terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,7 persen dari semula 75 persen.

Rata-rata proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) tercatat sebesar 9,6 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada November 2022, yaitu sebesar 15,7 persen.

Baca juga artikel terkait SURVEI KEYAKINAN KONSUMEN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang