Menuju konten utama
Tirto.ID
Pencarian
Periksa Fakta
News
Diajeng
Bisnis
Login
Beranda
Latest News
Periksa Fakta
News
Flash News
News Plus
Decode
Mozaik
Mesin Waktu
Miroso
Perspektif
Wawancara Khusus
Bisnis
Insider
Side Job
Gearbox
Byte
Edusains
GWS
TirtoEco
Visual
Video
VidPro
Esai Foto
Infografik
Diajeng
For Your Pemilu
Inception
Contact Us
Indeks
Mode Gelap
Artikel teks besar
Beranda
Peter Carey
Peter Carey
Indeks Tulisan
Kolumnis
Selasa, 22 Sept 2020
Apa Akibatnya Jika Mapel Sejarah Dihapus dari Kurikulum Nasional?
Indonesia tentu tak perlu menjadi bangsa "tangan kedua" dengan mengabaikan sejarahnya sendiri.
Kolumnis
Selasa, 4 Agt 2020
Refleksi Peter Carey (5): Bagaimana Saya Jadi 'Politis' di Cornell?
Peter Carey larut dalam demonstrasi anti-Perang Vietnam di Cornell University. "Menemukan" Diponegoro di kampus itu.
Kolumnis
Selasa, 28 Juli 2020
Refleksi Peter Carey (4): Bagaimana Saya Belajar Bahasa Jawa?
Peter Carey menemukan guru bahasa Jawa yang telaten. Perkenalan dengan Sartono Kartodirdjo mengajarkan banyak hal.
Kolumnis
Selasa, 21 Juli 2020
Refleksi Peter Carey (3): Bagaimana Saya Menelusuri Manuskrip Jawa?
Persahabatan Peter Carey dengan Merle Ricklefs membawa pemahaman yang lain atas Jawa. Ketulusan orang Jawa membuat hatinya tersentuh.
Kolumnis
Selasa, 14 Juli 2020
Refleksi Peter Carey (2): Bagaimana Saya Digembleng di Oxford?
Bidang kewilayahan yang ditekuni Peter Carey memang marginal di Oxford, tapi di kampus itulah ia digembleng sebagai sejarawan dan akademisi.
Kolumnis
Selasa, 7 Juli 2020
Refleksi Peter Carey (1): Mengapa Saya Jatuh Cinta kepada Sejarah?
Rahasia Peter Carey di masa belia: membaca novel-novel sejarah dan mempelajari babad Inggris kuno kala SMA.
Kolumnis
Jumat, 26 Jun 2020
Iconoclasm Is Not A Healing for Historical Wounds
Decolonising the mind and honest conversation of traumatic past are more pertinent than defacing problematic statues.
Kolumnis
Kamis, 18 Jun 2020
Penghancuran Patung Bukan Solusi untuk Menyembuhkan Luka Sejarah
Yang jauh lebih penting dari sekadar penghancuran patung-patung: dekolonisasi pikiran dan melihat masa lalu secara jernih.