Menuju konten utama

Apa Itu Rapid Antigen yang Wajib Dilakukan Wisatawan Saat ke Bali?

Tes rapid antigen wajib dilakukan para wisatawan yang akan berkunjung ke Bali melalui perjalanan darat, apa maksud dari rapid antigen?

Apa Itu Rapid Antigen yang Wajib Dilakukan Wisatawan Saat ke Bali?
Petugas medis mengambil sampel darah saat melakukan rapid test kepada sejumlah warga Petamburan di SDN 01 Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah mewajibkan penggunaan tes rapid Antigen bagi wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke Bali melalui transportasi darat. Sementara, bagi pengguna pesawat terbang wajib menggunakan tes swab PCR.

"Kami minta untuk wisatawan yang akan naik pesawat ke Bali wajib melakukan tes PCR H-2 sebelum penerbangan ke Bali serta mewajibkan tes rapid antigen H-2 sebelum perjalanan darat masuk ke Bali," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seperti dikutip Antara.

Dalam hal pengaturan mekanismenya, Luhut meminta Menkes, Kepala BNPB, dan Menhub untuk segera mengatur prosedurnya. Sementara untuk implementasi pengetatan, dapat dimulai pada 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.

"Saya minta hari ini SOP untuk penggunaan rapid test antigen segera diselesaikan," katanya.

Gubernur Bali Wayan Koster juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Surat Edaran ini berlaku dari 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.

Dalam SE itu disebutkan bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, dan mengisi e-HAC Indonesia.

Selanjutnya Surat Edaran tersebut juga mengatur bagi yang melakukan perjalanan memakai kendaraan pribadi melalui transportasi darat dan laut, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji Rapid Test Antigen paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.

"Surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR dan hasil negatif uji Rapid Test Antigen berlaku 14 hari sejak diterbitkan," ujar Wayan didampingi Sekda Bali Dewa Made Indra.

Infografik Mengenal Swab Antigen

Infografik Mengenal Swab Antigen. tirto.id/Fuad

Pengertian Tes Rapid Antigen

Lalu apa sebenarnya maksud dari tes rapid Antigen?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tes rapid antigen biasanya digunakan dalam diagnosis patogen pernapasan, termasuk virus influenza dan virus syncytial pernapasan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat telah memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk uji antigen yang dapat mengidentifikasi SARS-CoV-2.

Tes rapid antigen adalah immunoassay yang mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu, yang menunjukkan infeksi virus saat ini.

Uji antigen saat ini diizinkan untuk dilakukan pada spesimen usap nasofaring atau nasal yang ditempatkan langsung ke dalam buffer ekstraksi atau reagen uji. Tes antigen resmi saat ini tidak dibatasi untuk digunakan pada orang dengan usia tertentu.

Tes rapid antigen relatif murah, dan sebagian besar dapat digunakan di tempat perawatan. Sebagian besar tes resmi saat ini memberikan hasil dalam waktu sekitar 15 menit.

Tes rapid antigen untuk SARS-CoV-2 umumnya kurang sensitif dibandingkan dengan reaksi berantai polimerase transkripsi balik waktu nyata (RT-PCR) dan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) lainnya untuk mendeteksi keberadaan asam nukleat virus.

Namun, RT-PCR dapat mendeteksi kadar asam nukleat virus yang tidak dapat dibiakkan, menunjukkan bahwa keberadaan asam nukleat virus tidak selalu menunjukkan penularan.

Interpretasi yang tepat dari hasil tes antigen dan tes konfirmasi ketika diindikasikan penting untuk manajemen klinis yang akurat dari pasien dengan dugaan COVID-19, atau untuk identifikasi orang yang terinfeksi ketika digunakan untuk skrining.

Kinerja klinis dari tes diagnostik antigen sangat tergantung pada keadaan di mana tes tersebut digunakan. Baik tes antigen dan NAAT bekerja paling baik saat orang tersebut dites ketika viral load umumnya paling tinggi.

Mereka juga mungkin informatif dalam situasi pengujian diagnostik di mana orang tersebut memiliki eksposur yang diketahui ke seseorang dengan COVID-19.

Tes rapid antigen dapat digunakan untuk tes skrining dalam pengaturan gabungan berisiko tinggi di mana pengujian berulang dapat dengan cepat mengidentifikasi orang dengan infeksi SARS-CoV-2 untuk menginformasikan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga mencegah penularan.

Dalam kasus ini, dan terutama dalam pengaturan di mana waktu penyelesaian tes cepat diperlukan, ada nilai dalam memberikan hasil langsung dengan tes antigen, meskipun mereka mungkin memiliki sensitivitas yang lebih rendah daripada NAAT.

Baca juga artikel terkait RAPID ANTIGEN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH