Menuju konten utama

5 Pantai Alami di Daruba, Pulau Morotai

Deretan lima pantai alami di Daruba, Pulau Morotai, yang bisa menjadi destinasi atau tempat tujuan wisata Anda.

5 Pantai Alami di Daruba, Pulau Morotai
Pemandangan di Pantai Daruba. (FOTO/Istimewa)

tirto.id - Sejak ditetapkan menjadi salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas di Indonesia pada tahun 2019 lalu, Pulau Morotai, mulai dikenal oleh para wisatawan. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Pulau Morotai dikenal sebagai tempat yang menyimpan sejarah Perang Dunia II dan destinasi wisata baharinya, sehingga pulau yang memiliki banyak keindahan alam ini masuk ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Semakin dikenalnya Pulau Morotai sebagai destinasi wisata akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta menggerakkan perekonomian rakyat. “Tentunya harapannya nanti akan dibangun juga jalur-jalur wisata di Morotai terutama untuk wisata minat khusus yang berkaitan dengan wisata bahari,” pungkas Sandiaga.

Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan para wisatawan saat berkunjung ke Pulau Morotai dan ingin menikmati wisata bahari adalah dengan island hopping (jelajah pulau). Titik awal penjelajahan tersebut dilakukan di Daruba.

Daruba adalah ibu kota dari Pulau Morotai yang dikelilingi lautan, sehingga Daruba kaya akan wisata bahari. Kota ini juga memiliki kuliner lezat dengan produk-produk laut, seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.

Penasaran dengan wisata bahari di Daruba? Sambil merencanakan liburan, jangan lupa saksikan NGANTRI atau Ngobrol Bareng Mas Menteri setiap akhir pekan secara LIVE di akun Instagram @pesona.indonesia. Ikuti juga kuisnya dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia, jawab pertanyaan di kolom komentar, dan mention 3 temanmu untuk ikutan, ya! Raih ragam hadiah menarik dari Pesona Indonesia.

Inilah 5 pantai alami di Daruba, Pulau Morotai, yang bisa Anda kunjungi:

1. Pantai Pelabuhan Ferry

Pantai ini menjadi bagian dari salah satu pelabuhan yang ada di Daruba. Saat berteduh di bawah pohon terbesar yang ada di pinggir pantai, Anda bisa melihat sebuah dermaga kayu yang panjang membentang. Speed boat (kapal cepat) maupun kapal kayu tradisional sering berlabuh di sini.

Pantai ini tidak bisa diinjak karena hampir sebagian besar jalan menuju pantai ini dibatasi oleh pembatas semen yang bercampur dengan batu koral. Bahkan di beberapa titik, sudah tumbuh subur tanaman eceng gondok. Jadi pengunjung hanya bisa menikmati keindahannya dari pinggir jalan atau duduk-duduk di pembatas tadi.

2. Pantai Dehegila (Pantai Tanjung Panjang)

Pantai Dehegila terletak di ujung selatan Daruba. Untuk mencapai pantai ini kendaraan harus diparkir agak jauh dan kita harus menuruni jalan setapak dengan batu-batu hitam yang cukup tajam. Keistimewaan pantai ini adalah warna karang pantainya yang bergradasi. Karangnya seperti diwarnai dan terlihat kontras dengan birunya air laut. Pohon-pohon tua, besar, dan tinggi berada di pinggiran pantai. Dahan-dahan menjuntai tampak menandakan bahwa pohon ini sudah sangat berumur dan begitu kuat berdiri.

3. Pantai Army Dock

Pantai ini memiliki 2 versi keindahan. Di satu tempat tampak keindahan pantai terbalut karang yang warnanya menyerupai Pantai Dehegila. Karang-karangnya berlimpah dengan gradasi warna yang unik.

Sementara di sisi lain, pantai ini tampak terbentang dengan bentuk yang berkelok indah seperti dua tangan yang membentang lebar dan siap memeluk apapun yang ada di depannya. Jika di Pantai Dehegila bentuk karangnya menyatu dan menggantung ke arah daratan, di Army Dock susunan karangnya memanjang, lebar dalam satu garis pantai. Di beberapa titik pengunjung juga bisa menemukan pohon-pohon bakau yang tumbuh subur dan meninggalkan akar-akar besar yang muncul merata di ujung air.

4. Pantai Nunuhu

Pantai Nunuhu

Pemandangan di Pantai Nunuhu. (FOTO/Istimewa)

Pantai Nunuhu berada di Desa Bido, berjarak sekitar 66 km dari pusat kota Daruba atau sekitar 60 menit berkendara. Untuk mencapai Pantai Nunuhu, pengunjung harus melewati beberapa desa seperti Naruba, Totodoku, Momojio, Sabatai Baro, Sabatai Tua, Sabala, Daeo, Sambiki Baro, Sambiki Tua, Sangowo, Mira, Wewemo, Buho Buho, dan Lifao. Jalannya pun berkelok-kelok, naik turun, dengan rumah-rumah kayu milik penduduk yang ada di sisi kanan dan kiri jalan.

Ada sebuah signage kayu bertuliskan Nunuhu yang mengarahkan pengunjung ke sebuah tanah lapang kecil untuk memarkirkan mobil. Parkir kendaraan ini cukup luas dengan banyak pohon kelapa tinggi di sekitarnya.

Berbeda dengan Pantau Dehegila yang hampir sebagian besar lahannya adalah karang, di sini pengunjung dimanjakan dengan pantai berpasir putih yang sangat empuk dan hangat untuk diinjak. Di beberapa sudut, pengunjung juga bisa menemukan pohon bakau. Pantainya pun sangat landai dengan beberapa pohon kayu yang sudah lapuk dan bisa menjadi spot foto yang unik untuk direkam lewat lensa kamera.

5. Pesisir Pantai Perdana

Pantai dengan bebatuan hitam pekat di pinggirnya ini juga dikenal dengan nama pantai Wawama. Tapi lewat sebuah tautan wisata lokal Morotai, pantai dengan deru ombak yang cukup deras ini, lebih sering disebut sebagai Pesisir Pantai Perdana. Pantai ini memiliki visual yang unik karena terdapat karang hitam legam seperti baja besar yang terbentang panjang.

Selain membatasi langkah pengunjung, posisi karang hitam legam yang cukup tinggi dan persis di pinggir pantai, membuat para pengunjung tidak bisa menyentuh pasir pantai yang berada di bawahnya. Di atas pasir pantainya sendiri terdapat pecahan-pecahan batu karang yang menyebar hampir di semua sisi. Jadi jika berkunjung ke Pesisir Pantai Perdana, pengunjung hanya bisa duduk-duduk di bawah pohon-pohon besar yang berada di sepanjang pantai.

Tentu saja sambil menikmati keindahan pantai di Daruba, para wisatawan juga bisa menikmati kuliner seafood yang memanjakan lidah. Saat Anda mengelilingi kota ini, para wisatawan akan dengan mudah menemukan warung atau kedai yang menawarkan jenis makanan tersebut.

Dengan kondisi hasil laut yang masih segar, bahan-bahan makanan laut ini hanya diberikan bumbu biasa lalu diolah dalam proses sederhana seperti dipanggang, digoreng bahkan cukup direbus. Disajikan dengan sambal dabu-dabu dengan potongan tomat, cabai, dan bawang putih yang melimpah lalu didampingi oleh kecap manis, dijamin para penikmat makanan laut akan ketagihan dan merasakan surga kuliner yang tak terlupakan.

Nah, bagaimana sudah mulai tertarik untuk berkunjung ke Daruba, Pulau Morotai? Yuk, pastikan sudah vaksin booster dan usahakan tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak agar aktivitas wisata tetap aman dan nyaman.

Informasi mengenai destinasi wisata dan inspirasi ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja juga bisa Anda dapatkan dengan cara follow akun Instagram @pesona.indonesia, Facebook @pesona.indonesia, Twitter @pesonaindonesia, TikTok: @pesonaindonesia, YouTube Pesona Indonesia, dan mengunjungi website www.indonesia.travel.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis