Menuju konten utama

100 Rumah Rusak Akibat Hujan Lebat & Angin Kencang di Kupang Tengah

Bencana angin kencang serta hujan lebat itu juga mengakibatkan seorang bayi berusia 5 bulan sempat diterbangkan angin kencang sejauh 40 meter.

100 Rumah Rusak Akibat Hujan Lebat & Angin Kencang di Kupang Tengah
Petugas Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur melakukan pendataan terhadap dampak kerusakan akibat bencana alam angin kencang, Senin (25/11/2019). Antara/ Benny Jahang

tirto.id - 100 rumah mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang yang melanda Kecamatan Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur.

"Total rumah yang rusak akibat bencana alam angin kencang di Kecamatan Kupang Tengah mencapai 100 unit rumah baik yang rusak berat maupun rusak ringan," kata Camat Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ridol Talaan, dilansir dari laman Antara, Kamis (28/11/2019).

Ridol Talaan mengatakan hal itu terkait dampak bencana alam angin kencang dan hujan lebat yang melanda daerah tersebut pada Minggu (24/11/2019) lalu.

Ia mengatakan ratusan rumah penduduk yang rusak akibat terjangan angin kencang berada di empat desa dan satu kelurahan yaitu Desa Oebelo, Noelbaki, Tanah Merah dan Mata Air serta Kelurahan Tarus.

Ia menambahkan, Desa Oebelo merupakan daerah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat terjangan angin kencang dan menyebabkan 18 unit rumah rusak berat dan 60 unit rusak ringan.

Menyusul Desa Noelbaki dengan jumlah rumah penduduk yang mengalami rusak berat sebanyak 10 rumah dan 30 unit rumah rusak ringan.

Sedangkan Desa Tanah Merah terdapat satu rumah rusak berat dan tujuh mengalami rusak ringan dan Desa Mata Air terdapat tujuh unit rumah rusak ringan, sedangkan di Kelurahan Tarus terdapat satu rumah penduduk rusak ringan.

Bencana angin kencang serta hujan lebat di wilayah Kupang Tengah juga mengakibatkan seorang bayi berusia 5 bulan sempat diterbangkan angin kencang sejauh 40 meter hingga mengalami luka-luka akibat benturan pada material bangunan yang ikut diterbangkan angin kencang.

Baca juga artikel terkait ANGIN KENCANG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH