Menuju konten utama

Sequoia India Kenalkan Kohort Pertama Spark, Dua dari Indonesia

Sebanyak 20 founder perempuan yang digerakkan oleh misi membangun 15 startup luar biasa di kawasan Asia Tenggara, India & Timteng.

Sequoia India Kenalkan Kohort Pertama Spark, Dua dari Indonesia
Sequoia India memperkenalkan kohort Spark yang pertama. Spark adalah sebuah program dana hibah sebesar $100.000 dan pendampingan untuk membantu mendorong kewirausahaan perempuan di India dan Asia Tenggara. FOTO/Dok Sequoia India

tirto.id - Sequoia India meluncurkan Sequoia Spark Fellowship pada bulan Juli tahun ini, sebuah program dana hibah sebesar US$100.000 beserta pendampingan untuk mengajak lebih banyak perempuan di India dan kawasan Asia Tenggara untuk menjadi entrepreneur.

Dengan menyediakan pendampingan langsung yang mendalam kepada 15 startup yang dipimpin oleh perempuan setiap tahunnya dan modal cukup sebagai biaya awal untuk memulai usaha, program ini diharapkan dapat membuat langkah kecil yang bermakna untuk memperbaiki ketidakseimbangan gender yang masif yang terjadi saat ini di dunia startup.

Pada 2020, hanya 12% dari startup yang didukung modal ventura di India dan 20% di ASEAN memiliki setidaknya satu pendiri perempuan, menurut data yang bersumber dari Tracxn dan Crunchbase. Data ini membuktikan bahwa harus ada yang berubah dalam industri ini.

Para penerima pertama dari Sequoia Spark Fellowship akhirnya diumumkan. Kohort beragam yang terdiri dari 15 perusahaan, yang dipersembahkan oleh 21 founder perempuan yang terdiri dari berbagai macam bidang, termasuk EdTech, FinTech, SaaS dan Crypto.

Kohort ini menggabungkan tujuh startup dari Asia Tenggara, tujuh dari India dan satu dari Uni Emirat Arab. Setengah dari startup-startup di kohort ini sedang membangun perusahaan global dari awal.

Para founder tersebut datang dari Indonesia, Singapura, India, Pakistan, dan Dubai, dan usia mereka berkisar dari awal dua puluhan hingga akhir empat puluhan.

Beberapa dari para founder ini telah menghabiskan tahunan bekerja dalam peranan operasional, dan sekarang mereka memulai startup; ada juga beberapa yang baru saja lulus beberapa tahun dari perguruan tinggi.

Banyak juga dari mereka yang sibuk membagi waktu dan peran mereka dalam karir dan keluarga. Para founder perempuan ini mewakili India dan Asia Tenggara baru.

Mereka mendobrak batasan, menolak didikte oleh orang lain. Mereka sangat fokus, haus, ambisius dan kuat.

Pendaftaran untuk Spark Fellowship pertama telah ditutup pada bulan September, dan ratusan jam telah dihabiskan oleh tim Sequoia India selama beberapa bulan terakhir untuk bertemu dengan para founder perempuan yang menjanjikan di kawasan ini.

Jumlah dan kualitas permohonan yang terkumpul menghilangkan mitos bahwa adanya kekurangan founder perempuan di luar sana.

“Kami bertemu lebih dari 250 wanita secara pribadi. Banyak yang memiliki latar belakang luar biasa dengan pengalaman industri yang mendalam. Memilih 15 startup adalah proses yang sangat sulit yang memakan waktu berbulan-bulan,” kata Sakshi Chopra, Managing Director dari Sequoia India, dalam rilis yang diterima Tirto, Rabu, (8/12).

Di dalam Spark 01 termasuk dua startup Indonesia yang dipimpin oleh perempuan, satu masih dirahasiakan, yang akan diluncurkan nantinya, dan satu lagi adalah sebuah platform manajemen keuangan pribadi bernama Sribuu.

Founder Sribuu yang terdiri dari tiga perempuan Indonesia Fransisca Susan, Nadia Amalia, dan Nadia Fadhila, yang sudah melihat secara nyata dampak dari kurangnya literasi keuangan dan alat tepat untuk mengatur keuangan meluncurkan platform dengan misi untuk memberdayakan penggunanya untuk meraih tujuan keuangan mereka dengan langkah-langkah kecil tambahan.

Sribuu membuat kemudahan untuk orang Indonesia mengerti kondisi keuangan mereka dengan mengumpulkan rekening-rekening keuangan mereka dalam satu tempat.

Dalam beberapa bulan setelah peluncuran, Sribuu memiliki 80.000 pengguna, di mana kebanyakan adalah perempuan dan pemilik usaha kecil.

Para founder tersebut telah dijodohkan dengan seorang penasihat investasi senior dari Sequoia India, dan seorang founder startup berpengalaman dari portfolio Sequoia Capital India, yang akan memberikan bimbingan kepada para founder selama 12 bulan mendatang.

Para mentor untuk Sequoia Spark termasuk founder seperti Shinta Nurfauzia dari Lemonilo, Ankiti Bose dari Zilingo, Siu Rui dari Carousell, Julian Artope dari Zenyum, Winnie Lee dari Appier and Hande Cilingir dari Insider.

Bimbingan ini akan menjadi bagian penting dalam membangun produk yang kuat dan peta jalan go-to-market yang akan membantu memobilisasi putaran unggulan dan Seri A mereka.

Program Spark telah dirancang dengan cermat untuk membantu para pendiri perempuan pada tahap pra-peluncuran atau pra-PMF (product market fit) menanamkan fondasi dari perusahaan yang bertahan lama.

Pendiri Spark 01 juga akan memiliki akses untuk memilih sesi-sesi tertentu dari Surge, dan menerima dukungan langsung dari para spesialis dalam portofolio Sequoia India di bidang perekrutan, produk, hukum, keuangan, teknologi, dan pemasaran.

Penulis: Tim Media Servis