Menuju konten utama

Sensodyne dan PDGI Jakarta Gelar Edukasi Kesehatan Gigi-Mulut

Sensodyne bersama PDGI menggelar program edukasi terkait perawatan gigi sensitif dalam rangka Hari Kesehatan Mulut Sedunia 2024.

Sensodyne dan PDGI Jakarta Gelar Edukasi Kesehatan Gigi-Mulut
Sensodyne bersama PDGI berikan edukasi terkait perawatan gigi sensitif dalam rangka Hari Kesehatan Mulut Sedunia 2024. (FOTO/Dok. Rilis Sensodyne )

tirto.id - Persatuan Dokter Gigi Indonesia Pengurus Wilayah (PDGI Pengwil) Jakarta berkolaborasi dengan merek kesehatan gigi dan mulut dari Haleon, Sensodyne, untuk menggelar acara edukasi kesehatan gigi dan mulut dalam rangka Hari Kesehatan Mulut Sedunia 2024.

Salah satunya melalui penyelenggaraan Fun Walk di pelataran FX Sudirman Jakarta. Fun Walk yang diselenggarakan Sensodyne dan PDGI ini diikuti oleh lebih dari 600 dokter gigi dan ratusan peserta dari berbagai komunitas.

Melalui kolaborasi ini, Sensodyne menawarkan lebih dari 15.000 pemeriksaan sensitivitas gigi. Mereka juga membagikan 1.000 produk Sensodyne serta mendorong masyarakat agar memeriksakan gigi kepada tenaga kesehatan profesional secara rutin.

Program tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 94,9 persen masyarakat di perkotaan tidak pernah berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan rutin dalam satu tahun terakhir.

Di samping itu, dari 57 persen masyarakat Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2 persen pergi ke dokter gigi. Padahal, kesehatan mulut yang buruk bisa berdampak negatif terhadap kualitas hidup, dan bahkan menurunkan tingkat kenyamanan maupun kebahagiaan.

Dhanica Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia menyatakan kesehatan mulut merupakan aspek fundamental bagi kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup individu secara menyeluruh. Maka itu, Haleon berkomitmen untuk menjadikan kesehatan gigi dan mulut lebih inklusif bagi semua kalangan.

"Kita semua memahami kebiasaan menunda pergi ke dokter gigi dan tidak mendapatkan penanganan profesional di waktu yang tepat dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius hingga membuat waktu penyembuhan menjadi lebih lama akibat efek samping yang ditimbulkan dari diagnosis mandiri maupun pengobatan yang tidak tepat," kata Dhanica.

"Kami melihat Fun Walk sebagai sebuah platform yang cocok untuk memberikan edukasi lebih terkait gigi sensitif dan penanganan kesehatan gigi dan mulut, sembari membantu masyarakat Indonesia mencapai kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik dalam kehidupan sehari-harinya,” lanjut Dhanica.

Dhanica Dumo-Tiu

Dhanica Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia, berikan sambutan dalam acara Fun Walk. (FOTO/Dok. Rilis Sensodyne )

Ketua Umum PDGI, drg. Usman Sumantri, M.Sc. menambahkan, melalui acara Fun Walk yang digelar oleh Haleon dan Sensodyne bersama dengan PDGI, diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih sadar akan kondisi kesehatan gigi dan mulutnya.

"Dalam acara ini, kami para dokter gigi turut menyediakan pemeriksaan gigi gratis untuk lebih dari 150 pasien khususnya mereka yang mengalami permasalahan gigi sensitif," ujar dia.

Menurut Usman, pada umumnya, gigi sensitif ditandai dengan rasa ngilu dan nyeri yang menusuk dentin gigi yang terbuka karena terkena rangsangan perubahan suhu ekstrem (dingin atau panas) maupun kandungan kimiawi seperti asam dan manis dalam makanan serta minuman.

"Harapan kami, masyarakat yang merasakan gejala-gejala ini dapat lebih berkeinginan untuk pergi ke dokter gigi ketika tubuh telah memberikan sinyal rasa sakit, dan tidak menunda hingga kondisi sudah menjadi lebih parah,” jelas Usman.

Tak hanya Fun Walk, rangkaian acara Hari Kesehatan Mulut Sedunia Sensodyne bersama PDGI juga berlanjut dengan sejumlah kegiatan lain. Salah satunya ialah Dentist Education Competition yang menjadi ajang edukasi terkait gigi sensitif yang dilaksanakan sepanjang bulan April 2024.

Penulis: Tim Media Servis