Menuju konten utama

Sejarah Derby Sevilla, Pembuka Restart Liga Spanyol 12 Juni 2020

Sejarah Derbi Sevilla antara Sevilla vs Real Betis yang menjadi pembuka restart Liga Spanyol 2020, sudah demikian panjang. Total 130 pertandingan sudah terjadi antara kedua klub.

Sejarah Derby Sevilla, Pembuka Restart Liga Spanyol 12 Juni 2020
Logo Liga Spanyol. FOTO/Liga spanyol

tirto.id - Duel Sevilla vs Real Betis menjadi pembuka restart Liga Spanyol 2019/2020 dihelat Jumat (12/6/2020) di Stadion Ramón Sánchez Pizjuán pukul 03.00 WIB. Derby Sevilla atau juga dikenal dengan nama El Gran Derbi ini adalah salah satu pertandingan dengan tensi paling tinggi di Spanyol.

Sevilla didirikan lebih dulu daripada sang rival. Klub berjuluk Los Nervionenses itu sudah ada sejak 1890. Sementara Real Betis merupakan tim hasil merger antara Sevilla Balompié dengan Betis Football Club pada 1914. Mereka pun dikenal dengan nama Real Betis Balompié.

Meskipun usianya lebih muda, Betis justru lebih dulu mampu meraih trofi Liga Spanyol daripada Sevilla. Los Verdiblancos adalah jawara liga pada musim 1934/1935. Sevilla baru meraih gelar yang sama 10 tahun kemudian, yakni pada musim 1944/1945.

Kedua tim memang baru satu kali menjadi juara Liga Spanyol sepanjang sejarah. Namun, sudah cukup bagi mereka untuk masuk dalam daftar 10 besar klub peraih gelar terbanyak La Liga.

Mengenai prestasi di Eropa, Sevilla lebih unggul. Mereka lima kali menyabet trofi Liga Europa atau dulu dikenal dengan nama Piala UEFA. Raihan ini adalah rekor untuk kompetisi tersebut. Selain itu, ada trofi Piala Super UEFA pada 2006 silam. Sebaliknya, Real Betis belum mampu meraih gelar di benua biru.

Rekor Pertemuan

Sepanjang sejarah, Derbi Sevilla sudah terjadi dalam 130 pertandingan di semua kompetisi. Sevilla unggul secara statistik dengan meraih 61 kemenangan berbanding 38 kali milik Real Betis. 31 laga lainnya berakhir seri.

Di Liga Spanyol, sudah ada 96 pertemuan. Sevilla unggul melalui 45 kali menang, Betis 29 menang, dan 22 duel lain berkesudahan imbang.

Di level Eropa, pertemuan kedua klub pernah terjadi dalam babak 16 besar Liga Eropa 2013/2014. Kala itu, kedua tim saling mengalahkan dalam dua leg.

Menariknya, klub yang berstatus tamu justru berhasil menang dengan skor yang identik, 0-2. Usai menjalani babak adu penalti lantaran agregat yang sama, Sevilla akhirnya melangkah ke fase selanjutnya.

Derbi Dengan Tensi Tertinggi

Derbi Sevilla disebut-sebut sebagai derbi dengan tensi paling tinggi di Spanyol. Paul Reidy untuk AS menuliskan, meski terdapat beberapa derbi lain seperti Derbi Madrid (Real Madrid melawan Atletico Madrid) atau O Noso Derbi (Deportivo vs Celta Vigo), laga yang melibatkan Sevilla kontra Real Betis ini dianggap lebih sengit.

Faktor penyebabnya adalah keseimbangan antara Sevilla dan Real Betis. Dalam derbi-derbi lain, seperti yang melibatkan Barcelona atau Real Madrid, yang terjadi adalah sebuah tim yang punya sejarah lebih besar, terlibat derbi dengan tim lain yang sejarahnya lebih tidak istimewa.

Lain cerita dengan Sevilla dan Betis yang sama-sama tergolong tim elite di Spanyol. Mereka bertanding dengan sejajar, dengan peluang menang sama kuat, 50:50.

Kelompok suporter kedua kubu digambarkan dapat membagi kota itu menjadi dua bagian pada saat hari pertandingan berlangsung. Dalam satu keluarga pun bisa terjadi perbedaan dukungan, kepada Sevilla atau Real Betis.

Bagi Sergio Escudero, salah satu pemain Sevilla, derbi ini merupakan salah satu pertandingan terindah dalam sepak bola. Alasannya adalah faktor dukungan yang diberikan oleh kedua suporter.

"Sebelum saya datang kesini, saya melihat rivalitas di televisi antara dua kelompok yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan. Ini adalah salah satu persaingan paling indah dalam sepakbola," beber Escudero, dikutip laman resmi klub (4/1/2018).

Demikian pula pendapat Joaquin yang membela Real Betis. Ia menganggap derbi Sevilla itu tidak hanya melibatkan kedua tim yang bertanding. Rivalitas suporter kedua klub menambah panas derbi, sehingga laga ini menjadi event paling penting dalam setiap tahun di Sevilla.

"Ini bukan hanya karena dua tim berasal dari kota yang sama, (Derbi Sevilla) adalah cara suporter menjalani persaingan, cara suporter membuat identifikasi diri dengan klubnya," beber Joaquin.

"Bagi orang Sevilla, (laga) ini adalah salah satu event terpenting tiap tahun. Kami selalu mengatakan 'Yah, wajib tiga poin, ini laga spesial," tambah penggawa yang kini berusia 38 tahun itu.

Meskipun Derbi Sevilla cukup menyita perhatian, kali ini para suporter mesti tidak datang ke Estadion Ramon Sanchez Pijzuan. Pasalnya, berkenaan dengan pandemi COVID-19, laga-laga dalam lanjutan Liga Spanyol 2019/2020 digelar dengan sistem tertutup alias tanpa penonton.

Baca juga artikel terkait LIGA SPANYOL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus