Menuju konten utama

Ricuh Nobar PSM Makassar, Anies: Yang Langgar Hukum Harus Ditindak

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan siapa pun yang melakukan kekerasan saat kericuhan sewaktu nonton bareng final Piala Indonesia laga PSM Makassar vs Persija harus ditindak.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai kasus kericuhan yang terjadi saat para pendukung PSM Makassar mengadakan acara nonton bareng di Cafe Komandan, Tebet Barat, Jakarta Selatan perlu ditarik ke ranah hukum.

Kericuhan terjadi diduga karena pihak Persija melakukan penyerangan ke PSM Makassar seusai acara nonton bareng final Piala Indonesia laga PSM Makassar melawan Persija.

"Semua pelanggaran hukum harus ditindak secara hukum. Saya komunikasi dengan Pak Kapolda, mereka yang lakukan tindak pidana akan dilakukan proses tindak pidana. Polisi proses itu," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/8/2019).

"Saya imbau kepada semua yang rapi dan tertib, jangan lakukan pelanggaran. Ketika melakukan pelanggaran itu sudah masuk tindakan ranah pidana dan diproses kepolisian," lanjutnya.

Anies juga berpesan kepada seluruh pihak untuk sama-sama menjaga, serta bila melanggar, akan diproses hukum.

"Lalu pesan kepada semuanya tentu kami inginkan Persija menjadi pemenang. Kali ini Persija belum menjadi juara, tapi Persija sudah tunjukkan kerja terbaik. Teman-teman kerja all out, suporter pun sudah all out mendukung, sebagai sebuah ikhtiar, ini ikhtiar yang sangat baik," lanjutnya.

Di sisi lain, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan kericuhan yang terjadi saat para pendukung PSM Makassar mengadakan acara nonton bareng di Cafe Komandan, Tebet Barat, Jakarta Selatan dipicu oleh aksi joget.

"Karena tempat terbuka ketika selesai pertandingan dan salah satu menang dari pihak PSM, di dalam ada yang berjoget-joget dan ada yang diduga suporter Persija yang melintas, itu kelihatan, melakukan pelemparan," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (6/8/2019).

Ia mengatakan saat itu memang sekitar 30 pendukung PSM Makassar yang berada di DKI Jakarta mengadakan acara nonton bareng klub kesayangannya melawan Persija Jakarta.

Ketika terjadi pelemparan tersebut, para pendukung PSM Makassar sempat berhamburan ke luar. Hal itu memancing terjadinya lemparan dari seberang.

"Namun kepolisian mencoba menghalau karena seketika itu juga ada beberapa dari seberang ikut lempar," ujarnya.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi terkait jumlah massa yang melakukan pelemparan. Durasi insiden pelemparan tersebut, menurut Indra, berlangsung selama 10 menit.

Indra juga menuturkan, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Hanya saja salah satu mobil pendukung PSM Makassar mengalami kerusakan pada bagian kaca belakang. Serta sementara ini tidak ada satupun orang yang ditahan.

Berdasarkan pantauan Tirto di lokasi, situasi sudah berangsur-angsur kondusif. Pendukung PSM Makassar sudah diperbolehkan pulang oleh pihak kepolisian.

"Jelas tadi pelapornya kami bawa ke kantor kemudian yang lain mereka balik ke tempatnya masing-masing," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PIALA PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri