Konferensi SMARTFAB 2018 membuka peluang sejumlah hasil riset keuangan dan perbankan milik akademikus Indonesia terbit di jurnal internasional bereputasi tinggi.
Kemenristek Dikti mengklaim, selama tiga tahun terakhir, jumlah publikasi ilmiah Indonesia meningkat sampai 1.567 persen. Tapi, Menteri Nasir mengakui belanja riset dan pengembangan baru 0,25 persen dari PDB.
Para dosen dianggap belum memaksimalkan potensi dalam melakukan penelitian sebagai bagian dari tridarma perguruan tinggi. Permenristekdikti diharapkan bisa menciptakan budaya menulis di perguruan tinggi.
Menristekdikti menyayangkan banyaknya guru besar yang masih minim untuk mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional. Padahal kondisi itu akan berimbas pada kualitas pendidikan perguruan tinggi.