Jakarta masih menjadi kota metropolis udik. Di tengah menara-menara di Thamrin yang tumbuh modern, kampung-kampung kumuh terselip. Di tengah proyek MRT dipacu, bajaj-bajaj pesing tetap melaju. Di antara syahdu prostitusi kelas premium, bisnis asyik recehan berjejeran di sepanjang rel Stasiun Kota. Itulah Jakarta elu yang metropolis sekaligus udik. Dan lima bulan ke depan ini kesempatan untuk tentukan siapa pemimpin elu. Ente berhak tentukan “takdir” tiga bidak-bidak ntuh, untuk jadikan Jakartah lebih baik.