Bahu Zainul Arifin terkena peluru dalam percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno oleh anggota DI/TII pada 1962. Ia memang selamat, tapi kesehatannya menurun gara-gara penembakan itu.
Pekerja dunia medis yang mengalami gangguan jiwa bisa membunuh pasiennya sendiri atas dasar kenikmatan sadistik, seksual, hingga hasrat berkuasa atas nyawa orang lain.