Idul Fitri tahun ini diwarnai teror hingga memakan korban jiwa aparat kepolisian. Tahun lalu, sehari jelang lebaran juga pernah terjadi aksi teror serupa di Polres Solo pada 5 Juli 2016.
Penyerangan polda Sumut oleh dua orang tak dikenal bermotif ingin merebut senjata api yang rencananya akan digunakan untuk melakukan serangan berikutnya terhadap anggota Polri dan TNI.
Hidayat mendorong Polri untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas, serta mengumpulkan semua bukti, termasuk keterlibatan orang-orang di balik layar.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan Mapolda Sumatera Utara adalah jaringan dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dua orang anggota polisi Aiptu M. Sigalinging dan Brigadir E. Ginting diserang secara tiba-tiba oleh dua orang tidak dikenal saat sedang piket di Pos II.