Indeks Pembunuhan Jurnalis

Produk Turki diboikot sebagai buntut kasus pembunuhan Jamal Khashoggi .

Ada tiga suara yang teridentifikasi menurut transkrip pembunuhan Khashoggi.

Khashoggi mengungkapkan "saya tak bisa bernapas" dan menjadi kata-kata terakhirnya.

Menteri Luar Negeri Turki menyebut Trump seolah menutup mata terhadap kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Denmark mengikuti langkah Jerman untuk menangguhkan ekspor senjata ke Arab Saudi.

Sikap Trump yang setia pada Arab Saudi di tengah tudingan pembunuhan Khashoggi membuat dukungan partai Republik terbelah.

"Beliau tidak pernah ditugasi meliput berita karena tugas dan tanggung jawab almarhum sebagai sales marketing."

Jamal Khashoggi adalah jurnalis asal Arab Saudi yang diduga tewas akibat "baku hantam" di Konsulat Saudi di Istanbul.

Laporan yang akan dirilis AS itu termasuk siapa pelaku pembunuhan Khashoggi.

Trump menyebut ia tak perlu mendengarkan rekaman untuk mengetahui semua isinya.

Jika benar, hal itu akan menunjukkan operasi Saudi jauh lebih berani daripada yang diketahui hingga saat ini.

CIA membeberkan kesimpulan bahwa Putera Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Istanbul bulan lalu.

Erdogan terus mendesak Saudi untuk mengungkap dalang pembunuhan jurnalis Khashoggi. Di Turki sendiri, kebebasan pers makin terancam selama Erdogan berkuasa.

Jaksa Arab Saudi akan menuntut hukuman mati bagi lima orang yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Jaksa mengatakan, 21 orang tersangka kasus pembunuhan Khashoggi ditahan dan 11 di antaranya telah menjalani dakwaan.

Tas pasukan Saudi berisi gunting besar, pisau bedah, dan perangkat sengatan listrik, diduga digunakan untuk membunuh Khashoggi.

“[Kerajaan Saudi] bergantung hanya pada Tuhan saja, dan kemudian kepada kebijaksanaan dari para pemimpinnya serta persatuan dari para anak-anaknya untuk melawan tuduhan yang salah.”

"Mereka memberi arahan kepada putra mahkota setiap enam jam," tulis wartawan MEE

Snowden menduga Khashoggi dilacak dan dimata-matai menggunakan sebuah software Pegasus.

Pejabat Turki menyebut dua orang dari tim yang ditugaskan Saudi itu "datang ke Turki hanya untuk menutupi bukti."