Indeks Erupsi Gunung Merapi

Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi, ancaman bahaya letusan ini berupa lontaran material vulkanik dan awanpanas dengan jangkauan kurang dari 3 kilometer yang bersumber dari bongkaran material kubah lava.

Setelah dua jam dari erupsi, terpantau wilayah yang terdampak hujan abu tipis di beberapa wilayah di Kecamatan Pakem dan Cangkringan, Sleman, Jogja.

Gunung Merapi mengalami tiga kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Kamis (5/12/2019) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Terdapat pro dan kontra terkait sejarah meletusnya Gunung Merapi tahun 1006.

Gunung Merapi konon pernah meletus hebat pada 1006 Masehi dan mengubah sejarah Jawa dengan dipindahkannya Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Berdasar pantauan Pusdalops BNPB situasi di lapangan aman terkendali dan tidak ada dampak yang berarti usai letusan Gunung Merapi.

Berdasarkan hasil pangamatan BPPTKG mengatakan saat ini status Gunung Merapi masih tetap level II (waspada).

Terjadi letusan di Gunung Merapi 17 November 2019 pukul 10:46 WIB. Letusan tercatat di seismogram dengan amplitude max 70 mm dan durasi 155 detik.

Kondisi Gunung Merapi terkini kembali tenang dengan indikasi kegempaan yang rendah.

Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi mengarah ke Magelang, Klaten dan Yogyakarta dengan intensitas tipis.

Berdasarkan pengamatan visual menunjukkan adanya asap berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30-50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

BPPTKG sementara juga tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mencatat satu kali guguran lava pijar keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 800 meter ke arah Kali Gendol.

Sejarah Candi Sambisari di Sleman diperkirakan dibangun dua abad sebelum meletusnya Gunung Merapi pada 1006 Masehi.

Sejarah letusan Gunung Merapi pernah mengubur kompleks Candi Sambisari di Sleman, Yogyakarta.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Boyolali terkena dampak hujan abu tipis akibat Gunung Merapi yang mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur lebih dari 1 km sebanyak tiga kali pada Selasa (29/1/2019) malam.

Menurut Jonan, pertumbuhan lava per hari mencapai sekitar 3.400 meter kubik, sedangkan volume kubah lava mencapai 357.000 meter kubik.

Status Gunung Merapi masih waspada, pengunjung diminta untuk parkir kendaraan searah jalur evakuasi.

Letusan tahun 2006 dan 2010 memiliki pola kronologi jelang letusan yang hampir sama.