Indeks Cadangan Devisa Indonesia

BI mencatat cadangan devisa Indonesia sebesar 136,4 miliar dolar AS sampai dengan akhir Juni 2022.

Posisi cadangan devisa Mei 2022 dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, pajak dan jasa, serta kebutuhan pembayaran ULN pemerintah.

Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Bank Indonesia menyebut penurunan cadangan devisa RI dipengaruhi kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Over supply listrik yang ada saat ini jika dialihkan ke kompor listrik, disebut dapat mengurangi impor LPG dalam negeri dan efisiensi anggaran Rp60 triliun.

Nilai tersebut menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2021 sebesar 145,9 miliar dolar AS.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2021 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Peningkatan cadangan devisa pada September 2021 antara lain dipengaruhi penerimaan pajak dan jasa serta penarikan utang luar negeri.

Bank Indonesia mencatat devisa naik 7,5 miliar dolar AS atau 5,5 persen dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2021.

Menurut BI, cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2021 turun 2,4 miliar dolar AS menjadi 136,4 miliar dolar AS.

Kenaikan cadangan devisa karena adanya pemasukan pajak dan penarikan utang.

Nilai ini turun tipis dari posisi Februari 2021 yang mencapai 138,8 miliar dolar AS.

Devisa negara adalah nilai kekayaan suatu negara berbentuk mata uang asing yang diakui secara global oleh negara lain.

Cadangan devisa Indonesia per Januari 2021 tercatat 138 miliar dolar AS. Naik dari Desember 2020 yang mencapai 135,9 miliar dolar AS.

BI mencatat peningkatan cadangan devisa pada Desember 2020 dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri dan penerimaan pajak.

Cadangan devisa Indonesia per November 2020 mencapai 133,6 miliar dolar AS. Angka ini turun tipis dari posisi Oktober yang mencapai 133,7 miliar dolar AS.

Penurunan cadangan devisa pada Oktober 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.