Menuju konten utama

Promosi Batik Indonesia di Dunia: dari New York Hingga Vienna

Hari Batik Nasional 2019 menjadi ajang para desainer untuk mempromosikan batik Indonesia di Dunia, mulai dari New York hingga Vienna.

Promosi Batik Indonesia di Dunia: dari New York Hingga Vienna
Ilustrasi kain batik. foto/istockphoto

tirto.id - Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober atau bertepatan dengan hari ini, Rabu (2/10/2019) merupakan tahun ke-10 dirayakannya hari batik setelah pada tahun 2009 lalu diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.

Batik adalah kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama canting dan menghasilkan pola-pola tertentu pada kain.

Demi mempromosikan batik Indonesia di dunia, para perancang busana juga aktif membawa hasil karyanya di festival fashion internasional, di antaranya:

1. New York Fashion Week

Pada pagelaran "New York Fashion Week" (NYFW), Amerika Serikat yang berlangsung pada 3-13 september 2019, salah satu Desainer busana muslim asal Kota Solo menampilkan koleksi busananya yang mengangkat tenun Balai Panjang Sumatera Barat dengan tema "Blossom Minang".

Tuty berharap melalui keikutsertaannya di "New York Fashion Week" bisa membuat tenun dan batik semakin diapresiasi dunia internasional. Motifnya sendiri dikembangkan dengan berbagai modifikasi yang terinspirasi dari berbagai motif tradisional setempat.

"Untuk motif busana tetap menghargai kekayaan seni warisan nusantara Payakumbuh dengan motif lokal sebagai ciri khas namun dikonsep dengan modern,” ujar Tuty seperti dilansir Antara.

2. Pandora di Belanda

Pasar Indonesia Raya (PANDORA) yang dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 13-15 September oleh KBRI Den Haag di Belanda dihadiri sekitar 1.000 orang yang berasal dari berbagai kalangan korps diplomatik, pers Belanda, Militer Belanda, hingga Diaspora Indonesia.

Salah satu desainer sekaligus wirausaha muda Indonesia yang sedang menempuh studi di Amsterdam, Bertha turut serta memperkenalkan produknya.

Bertha memperkenalkan produk kaos batik berdesain minimalis namun modern merk SeKawan serta produk tas dengan bahan dasar kain tenun dari NTT bermerk Ayotupas Handmade.

Dirinya sudah mulai menjual produknya satu tahun lalu di Amsterdam, dan bulan lalu juga mulai memperkenalkan produknya di Bali.

3. Fashion Show di Polandia

Penampilan peragawan dan peragawati asal Polandia di atas catwalk dalam balutan aneka busana cantik karya Batik Chic dan Yoon Kla mengundang decak kagum para tamu yang hadir dalam acara peragaan busana “Batik and Beyond: A Journey through Indonesian Fashion”.

Acara tersebut diadakan oleh KBRI Warsawa di Manggha Museum, Kraków, Polandia pada Senin (2/9/2019) malam.

Malam itu, untuk pertama kalinya, publik Polandia dapat mengagumi dari dekat aneka busana karya Novita Yunus (Batik Chic) dan Yuwono Widodo (Yoon Kla), dua perancang busana terkemuka Indonesia, demikian seperti diwartakan Antara.

Batik Chic menampilkan koleksi yang merefleksikan kecintaan atas kain tradisional Indonesia dan keinginan mempertahankan warisan budaya Indonesia.

Koleksi batik yang ditampilkan terdiri dari batik Tuban, batik Garut, batik Cirebon, dan sutra Garut, dilengkapi bordir motif batik lokcan dari Tuban, motif laba-laba dari Garut, dan batik laba-laba dari Garut.

Warna-warna cerah yang dominan menjadikan busana koleksi Batik Chic tampil mewah dalam peragaan busana yang diselenggarakan di kota terbesar kedua di Polandia tersebut.

“Saya ingin warisan Nusantara lebih dikenal oleh publik Polandia pada khususnya, dan Eropa pada umumnya,” ujar Novita Yunus.

Sementara itu, merk Yoon Kla terlahir pada tahun 2013 sebagai hasil perenungan untuk memunculkan budaya Indonesia dalam keindahan, kekayaan dan kemegahannya yang baru.

“Koleksi yang saya tampilkan di Kraków menggambarkan kehidupan perempuan Jawa di masa lalu, mulai dari kehidupan luar benteng (keraton), lalu masuk ke kehidupan prajurit perempuan dan penari perempuan istana, lantas ke dalam inner sanctum ratu,” jelas Yoon Kla.

4. IndoFest 2019 di Ottawa, Kanada

Label busana batik yang memiliki ciri khas motif etnis Betawi, Elemwe hadir dalam pameran tahunan IndoFest 2019 di Ottawa, Kanada yang digelar Sabtu (14/9/2019).

"Selain memiliki visi dan misi yang sama dengan tujuan dari acara itu, kami ingin mempromosikan kota Jakarta, seni budaya, dan hasil karya perajin sehingga orang asing akan tertarik untuk mengunjungi Jakarta dan membeli karya-karya perajin seperti kain batik Betawi, craft Betawi, dan lainnya, " kata Lily Mariasari, desainer sekaligus pemilik label Elemwe.

Situs Antara menyebutkan, Elemwe memboyong lima busana Batik Betawi berbahan chifon dan katun dengan mengadopsi unsur milenial dalam setiap motif batik Betawi karyanya.

"Jadi meski batik, namun tetap dibuat simple, up to date, tapi juga tetap terlihat elegan," katanya.

5. Vienna Fashion Week

Ajang tahunan MQ Vienna Fashion Week 2019 (MQ VFW 2019) diadakan di kawasan Museum Quartier di kota Wina, Austria pada Selasa ( 10/9/2019).

Indonesia salah satunya memperkenalkan karya busana Indonesia dari perancang yang baru pertama kali tampil di MQ VFW.

Busana dengan sentuhan bahan tekstil tradisional Indonesia yang sustainable dari bahan Lurik, Batik dan Tenun karya disainer Novita Yunus, serta batik bernuansa historis & otentisitas koleksi Jessica Febiani menarik perhatian pengunjung Vienna Fashion Week.

Ciri khas karya-karya perancang perhiasan dan busana Indonesia yang kental dengan elemen seni dan budaya diyakini akan mampu menjadi daya pikat tersendiri di tengah-tengah karya perancang perhiasan dan busana Austria dan Eropa lainnya, yang cenderung kontemporer.

Seperti dilansir Antara, MQ VFW merupakan pagelaran fashion tahunan berskala internasional diadakan di kota Wina oleh Creative Headz dengan dukungan Kamar Dagang Austria (Wirstschaftskammer Österreich).

Baca juga artikel terkait HARI BATIK NASIONAL 2019 atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Dipna Videlia Putsanra