Menuju konten utama

MTI: Tol Trans-Jawa Masih akan Jadi Favorit Pemudik Lebaran 2023

Jalur tol Trans Jawa diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang pada musim mudik Lebaran 2023.

MTI: Tol Trans-Jawa Masih akan Jadi Favorit Pemudik Lebaran 2023
Kendaraan roda empat yang didominasi pemudik melintas di Jalan Tol Trans Jawa Semarang-Solo Km 427, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/hp.

tirto.id - Setelah terhubungnya Tol Trans Jawa pada 2019 lalu, penggunaan Tol Trans-Jawa masih menjadi pilihan utama selama mudik Lebaran. Masyarakat masih menganggap tol akan melancarkan perjalanan.

Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol.

“Tol Trans-Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023. Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang. Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol,” tutur Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2023).

Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran. Sementara memilih jalan alternatif harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Djoko menambahkan, hal tersebut sesuai hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa libur Lebaran 2023, dimana pergerakan masyarakat meningkat usai tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Selain itu, Djoko menyebut area istirahat atau rest area yang tersedia di jalan tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan.

"Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal," bebernya.

Menurutnya, Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.

Serta, penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan. Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan.

“Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat,” tegasnya.

Meski demikian, Djoko mengimbau untuk para pemudik agar juga mencari jalan atau jalur alternatif lainnya selain jalan tol. Sebab, pemilihan jalur alternatif dapat menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol.

"Pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat," imbuhnya.

Djoko membeberkan data terkait tujuan terbanyak pemudik selama arus lebaran 2023. Provinsi Jawa Tengah menurut Djoko ada sebanyak 32,75 juta orang atau 26,45 persen.

Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen). Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans-Jawa yakni 9,2 juta orang.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Restu Diantina Putri