Menuju konten utama

Malaysia Super Series: Kemenangan Mengejutkan Edi/Gloria

Pasangan ganda campuran Edi/Gloria berhasil menumbangkan peraih medali perak, pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying saat pertandingan babak pertama kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2017.

Malaysia Super Series: Kemenangan Mengejutkan Edi/Gloria
Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Foto/badmintonindonesia.org

tirto.id - Ganda campuran Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil mengalahkan lawannya, pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak pertama kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2017, dengan skor akhir 18-21, 21-19, 21-17 pada pertandingan yang digelar di Stadium Perpaduan 1, Rabu (5/4/2017) kemarin, seperti dikutip dari laporan badmintonindonesia.

Kemenangan ini mengejutkan, karena pasangan Chan/Goh merupakan peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016, sekaligus menduduki rangking enam peringkat dunia. Pasangan ini lebih diunggulkan mengingat Edi/Gloria menempati peringkat dunia jauh di bawah Chan/Goh, 82.

Sejak game pertama, pasangan Edi/Gloria sudah menunjukkan perlawanan dan mampu mengimbangi permainan Chan/Goh. Kedua pasangan terus berkejaran angka hingga kedudukan game pertama imbang, 10-10. Meski di game pertama Edi/Gloria sempat melakukan banyak kesalahan, mereka berhasil mengambil alih permainan di game kedua.

Kemenangan ini sekaligus membayar kekalahan Edi/Gloria pada kejuaraan India Open Super Series 2017 pekan lalu, di mana mereka dikalahkan Chan/Goh dengan skor 11-21, 19-21. Selain mempelajari kekalahan dari Malaysia di India minggu sebelumnya, kunci kemenangan mereka, menurut Gloria, adalah yakin dan percaya diri.

“Puji Tuhan, kami bersyukur bisa menang malam ini, di pertandingan tadi, kuncinya hanya yakin dan percaya diri. Kami sudah pernah bertemu minggu lalu di India, waktu itu ada peluang juga, tetapi kecolongan di game kedua," ujar Gloria.

Chan/Goh memang menjadi pasangan yang diunggulkan pada pertandingan kali ini, namun hal itu tidak membuat Edi/Gloria merasa tegang. Gloria menambahkan, ia tidak mementingkan menang atau kalah, yang penting ia mengusahakan semaksimal mungkin di setiap pertandingan.

“Kami mempelajari kekalahan di India, kali ini kami sudah tahu mau main seperti apa. Bersama Edi, saya mulai dari nol lagi. Kami tidak memikirkan menang atau kalah, yang penting tiap pertandingan harus maksimal dulu,” jelas pemain yang meraih Juara Dunia Junior ganda campuran bersama Alfian Eko Prasetya pada tahun 2011 lalu.

Baca juga artikel terkait BULUTANGKIS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Olahraga
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra