Menuju konten utama

Mahasiswa Lampung Ciptakan Alat Deteksi Sel Darah Merah

Mahasiswa Lampung Ciptakan Alat Deteksi Sel Darah Merah

tirto.id -

Adi Sutrisno, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Provinsi Lampung mampu menciptakan perangkat lunak (software) pendeteksi dan penghitung jumlah sel darah merah dalam bentuk aplikasi. Hal ini diungkapkan Adi pada Kamis (31/3/2016) di Lampung.

Adi mengaku, aplikasi kesehatan ini ia kembangkan berdasarkan penelitiannya di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Dengan menggunakan metode segmentasi citra (gambar foto), aplikasi ciptaan Adi mampu mendeteksi serta menghitung jumlah sel darah merah, baik yang normal maupun abnormal.

Adi menyatakan, sebelum menggunakan aplikasi, pengguna terlebih dahulu mengambil foto sampel citra sel darah merah dari mikroskop dengan perbesaran 1.000 kali. Kemudian, foto tersebut dimasukkan ke dalam perangkat lunak (software) dengan format .jpg dan ukuran 448 x 336 piksel.

Software itu nantinya akan memproses citra sel darah merah dan menampilkan citra hasil segmentasi, jumlah piksel citra yang diinputkan dan keterangan tentang sampel kemudian menunjukkan keadaan kekurangan atau kelebihan sel darah berdasarkan acuan.

Menurut ilmu kesehatan, sel darah merah (eritrosit) merupakan salah satu sel darah dengan jumlahnya paling banyak dalam tubuh manusia. Sel darah merah juga mengandung haemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke semua sel di seluruh tubuh.

Adi menjelaskan, secara konvensional, metode untuk pengecekan sel darah merah masih memiliki beberapa kendala. Seperti keterbatasan ketika terdapat sel yang abnormal dan jangka waktu yang cukup panjang untuk mendapat hasil.

Adi berharap, aplikasinya dapat membantu semua kalangan dalam hal pengecekan sel darah merah dan mampu memberi hasil yang akurat.

"Diharapkan aplikasi ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak atau instansi kesehatan, karena selain mengefisiensikan waktu pengecekan sel darah merah normal dan abnormal, aplikasi ini juga memperkecil kesalahan diagnosa oleh manusia," pungkasnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait MAHASISWA LAMPUNG atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Rima Suliastini